Ambon, MX. com. Bencana Gempa 6,5 Skala Richter Provinsi Maluku, terjadi di 3 wilayah yakni, Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Dari hasil laporan, Jumlah korban jiwa yang meninggal sebanyak 36 orang dan ini telah mendapatkan penanganan dan diberikan santunan ke ahli waris, kemudian terhadap para pengungsi maupun mengungsi karena trauma juga terus mendapat perhatian BPBD Pusat, BPBD Provinsi Maluku, BPBD Kota Ambon serta Pemerintah Provinsi Maluku. Maka secara data dengan melihat kejadian beberapa hari ini, sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kondisi dilapangan, “Hal ini dikatakan dr. Frona Koedoeboen selaku selaku Humas Satgas Penanggulangan Darurat Bencana Gempa Maluku dihadapan awak media saat memberikan keterangan pers. Kamis (10/10)
Adapun, rincian untuk Korban meninggal di Kota Ambon berjumlah 27 orang, Pengungsi 2940 Orang. Kabupaten Maluku Tengah yang meninggal 11 orang, Pengungsi 50.250 orang, Yang mengalami Luka berat 72 orang, Luka ringan 18 orang. Sedangkan Kabupaten Seram Bagian Barat berjumlah yang meninggal 3 orang, Pengungsi 4.266 Orang, Luka berat 3 orang, Luka ringan 29 orang.
Lanjutnya, Untuk kerusakan pemukiman : Di Kota Ambon sebanyak 305 unit rumah rusak ringan, 147 unit rumah rusak sedang, rusak berat 96 unit rumah. Kabupaten Maluku Tengah rusak ringan 2.374 unit, rusak sedang 1.105 unit, rusak berat 1.416 unit. Sedangkan Kabupaten SBB rusak ringan 795 unit, rusak sedang 1.252 unit dan rusak berat 797 unit.
Sedangkan, pada fasilitas pendidikan yang rusak selama gempa; untuk Kota Ambon SD 4 buah rusak sedang, sedang SMA/SMK rusak ringan 1 buah, rusak sedang 14 buah dan rusak berat 1 buah. Kabupaten Maluku Tengah SD yang rusak, 5 buah rusak sedang, 1 rusak berat dan SMP 2 buah mengalami rusak berat. Sedang akan untuk SMA 13 buah rusak sedang karena retak. Kabupaten SBB jumlah sekolah yang rusak SD sebanyak 2 buah, SMP tidak ada, SMA 3 buah SLB 2 buah sehingga jumlah keseluruhan sekolah yang rusak 51 buah,”rincinya.
Kemudian, pada fasilitas kesehatan mengalami kerusakan 24 buah di Kota Ambon yakni fasilitas kesehatan yang rusak klinik mata visilinghen mengalami rusak ringan, Puskemas 7 buah yang rusak. Kabupaten Maluku Tengah rumah sakit umum dr umarella mengalami kerusakan berat, pusat kesehatan mata tulehu 2 buah yang rusak berat, dan Pustu liang 1 yang rusak berat dan Kabupaten Seram Bagian Barat RSUD Piru rusak ringan, Puskesmas 9 buah.
Tambahnya, Pada fasilitas ibadah yang rusak untuk Kota Ambon : Gereja 12 unit yang rusak ringan, 2 unit rusak berat, rusak ringan 1 unit, sedangkan mesjid 5 unit rusak ringan, 2 rusak berat, 1 rusak berat. Kabupaten Maluku Tengah : Gereja yang rusak sebanyak 6 unit, masjid 14 unit, pastori 1 unit. Kabupaten seram bagian barat gereja 19 unit yang rusak sedang, masjid 4 unit, pastori 3 unit, gedung serbaguna 1 unit.
Fasilitas Pemerintah yang mengalami kerusakan sewaktu bencana yakni kantor Pemerintah 1 unit rusak di Kota Ambon. Kabupaten Maluku Tengah 1 unit kantor pemerintahan rusak sedang. Kabupaten Seram Bagian Barat; 2 unit rusak ringan, 2 unit rusak sedang dan 2 unit rusak berat. Untuk Pertokoan atau pasar yang rusak di Kota Ambon : 4 unit Toko dan Pasar. Kabupaten Maluku Tengah : 4 unit Kios yang rusak retak, 6 unit rusak berat. Kabupaten Seram Bagian Barat : rumah makan yang rusak 3 unit, bengkel 3 unit dan pertokoan 1 unit.
Sementara itu, Sekkot Ambon A.G Latuheru,SH.,MH kepada wartawan mengatakan sesuai data pihaknya ada penambahan jumlah rumah yang rusak sesuai data yang masuk dari pihak Kepala RT/RW.
Saat ini sebanyak 971 rumah rusak yang sudah didata dan diverifikasi BPBD Kota Ambon dan Ketersediaan Sembako hingga 1 bulan kedepan tetap ada,”kata Latuheru.
“Pemkot akan terus memberikan bantuan berupa tenda, terpal dan bantuan sembako bagi para pengungsi yang ada di Kota Ambon”,”ungkapnya.
Dirinya menghimbau tetap waspada terhadap kemungkinan warning dari BMKG.
Sedangkan ditempat yang sama, Kepala BPBD Provinsi Maluku Dra. Farida Salampessy mengatakan, untuk update data pengungsi dan jumlah korban serta penanganan korban bencana gempa akan terus dipantau pihaknya.
Lanjutnya, saat ini pengajuan anggaran penambahan ke pusat terus di ajukan BPBD Maluku untuk penanggulan pengungsi dan jumlah korban meninggal luka dan rumah yang rusak ringan maupun berat. (RS)