MALUKUEXPRESS.COM, Kita sering mendengar pribahasa hujan emas di negeri sendiri, hujan batu di tanah rantau. Namun bagi bung CS, terbalik yaitu hujan emas di negri orang dan hujan batu di negri sendiri. Hal tersebut disampaikan Charles Samangun, M Th saat dihubungi lewat via seluler. Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Kepada media ini Charles mengatakan Miskin Extrim adalah sesuatu yang momok bagi semua orang dalam hidupnya. Namun hal ini tidak dapat dihindari oleh masyarakat KKT. pergumulan ekonomi, listrik, air, pendidikan, kesehatan menjadi pergumulan bagi masyarakat KKT selama hidup di bumi NKRI dan amanah ini tentu akan kami jalankan sebaik mungkin dan hari ini saya nyatakan siap bertarung di Pilkada Kabupaten Kepulauan Tanimbar 2024,”tandasnya.
Permasalahan KKT dan cara penanggulangan berkaitan dengan kuantitas dan kualitas Penduduk. Penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural budaya. kemiskinan timbul akibat keterbatasan sumber daya sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan.
Saya bertekad untuk melakukan perubahan dengan melakukan program berjangka untuk menanggulangi masalah pengangguran yakni perbaikan kwalitas SDM dan penciptaan lapangan kerja.adaoun usaha-usaha tersebut antara lain:
1.Peningkatan ketrampilan kerja Masyarakat.
2.Pembentukan tenaga kerja muda Mandiri Profesional(TKMMP)
3.Pelaksanaan padat karya.
4.Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif.
Cintai rakyatmu, kejar rakyatmu seperti Kamu kejar kekasihmu. Saya berjanji untuk mengimplementasikan Perubahan yang dimaksud agar Masyarakat memiliki perubahan dalam peradaban yang mencakup semua aspek kehidupan manusia seperti yang dialami oleh masyarakat KKT selama ini,”bebernya.
Bung CS telah mewakafkan atau siap mengorbankan diri pribadinya untuk itu.karena bagi Bung CS, perubahan diawali dari cara berpikir, berbicara, bertindak seorang pemimpin.seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi mereka yang dipimpinnya.
Karena bagi Bung CS, tidak mungkin seorang pemimpin mampu memimpin banyak orang jika dirinya, keluarganya, atau orang-orang disekelilingnya tidak mampu Ia pimpin dengan menjadikan dirinya sebagai rool model.
Bung CS siap untuk membawa perubahan di bumi Duan Lolat dengan semua pengalaman yang ia peroleh, selama menjadi seorang prajurit Kopassus, prajurit Kopaska, ataupun, prajurit Paspampres, dan terutama sebagai seorang hamba Tuhan.
Bung CS ingin mengorbankan dirinya untuk masyarakat KKT, tanah tumpah darahnya.
Seperti yang telah Ia lakukan saat tugas memanggil untuk membela NKRI di daerah operasi.
Bung CS mengajak semua basudara, masyarakat KKT untuk bersatu padu, saling bahu membahu, bergandengan tangan, untuk melihat KKT yang lebih bail ke depan.
Dengan semboyan, jangan tanya apa yang Kepulauan Tanimbar telah berikan untuk Kita, tetapi tanya kepada diri Kita, apa yang telah kita berikan untuk KKT.
Untuk itulah, kedepannya, TIDAK ADA KORUPSI, KOLUSI, NEPOTISME DI BUMI DUAN LOLAT. KIDA BELA, SI ALANG, DUAN LOLAT ADALAH BUDAYA YANG HARUS KITA LESTARIKAN. NKRI HARGA MATI,”tutupnya. (PL)