0MALUKUEXPRESS.COM, Konser Ansambel Musik Benteng dan SD Negeri 8 Ambon, “The Power Off Music” di Gedung Theater Paulus Peea Taman Budaya Karang Panjang Ambon, tanggal 12 Mei Jam 3 Siang, dibuka oleh Wali Kota Ambon, sekaligus penandatanganan Prasasti Monumen Musik SD Negeri 8 Ambon.
Turut hadir, Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena,M.Si, Ir. Ronny Lopis. Direktur Ambon Music Official yang telah memberikan inspirasi dan dukungan bagi perkembangan musik di Kota tercinta ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Bapak F. Taso, Kehadiran bapak menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan dan seni, Bapak Ibu pengawas dan Bapak Ibu kepala sekolah SD dan SMP Kota Ambon yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan memberi dukungan pada kegiatan di saat ini, Serta hadirin dan undangan sekalian yang kami banggakan.
Mengawali acara tersebut, Kepala Sekolah SDN 8 Ambon Jonna Jusnita Takaria dalam sambutannya mengatakan bahwa, sore ini, SD Negeri 8 Ambon dengan bangga mempersembahkan sebuah persembahan seni bertajuk The Power of Music yang dalam bentuk konser musik jukulele.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi yang indah antara sekolah kami dengan sanggar ansamble musik benteng, sebagai sinergi yang kami harapkan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap seni musik, khususnya musik jukulele di kalangan generasi muda di kotak Ambon.
Lanjutnya, Musik bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Melalui musik, kita dapat menyampaikan emosi, mempererat persaudaraan dan melestarikan kekayaan budaya bangsa. Konser ini adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk mengembangkan potensi siswa di bidang seni. Sekaligus sebagai upaya untuk mempromosikan jukulele sebagai salah satu icon musik Kota Ambon, serta mendukung salah satu program pemerintah Kota Ambon, yaitu membangun ekosistem ekonomi kreatif guna mendukung Ambon City of Music.
“Kami sangat berterima kasih kepada sanggar ansamble music benteng atas kerjasama dan dedikasinya dalam mempersiapkan konser ini”.
Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut yang memberikan manfaat serta yang lebih besar bagi perkembangan seni musik di Kota Ambon. “Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini baik secara moril maupun materil,”tutupnya.
Sementara itu, Direktur AMO Ir. Ronny Loppies, M.Sf dalam sambutannya mengatakan bahwa, Musik itu powerful untuk menggerakkan culture, dan apa yang dibuat oleh SD Negeri 8 kemudian berkolaborasi dengan ansamble music benteng, we can talk about music together, bekerja sama untuk musik.
“Ambon City Of Music bukan hanya berbicara tentang infrastruktur, tapi apresiasi yang tinggi terhadap SD Negeri 8 untuk melakukan sesuatu pada konteks pembangunan. Oleh karena kita di bulan Oktober 2025 kita akan bicara tentang culture and education.
Dimana kita, Bicara tentang kemungkinan- kemungkinan. Saya bisa berbicara tentang kemungkinan. Jadi apa yang kurang digerakkan? Apakah yang kurang digerakkan? Apakah yang kurang oleh Ambon City Of Music? Kita ada apa di sini? Kita ada segalanya di sini. Anda bisa melakukan apa yang kurang digerakkan. Saya dapat melakukan apa yang kurang digerakkan,”lanjutnya.
Jika kita bisa melakukan apa yang kurang digerakkan itu adalah refreshing. Oleh karena itu sinergitas itu bukan cuma pentahelix, dalam dunia kreativitas ada disitu juga agregator, agregator ini yang mengerakkan pentahelix.
Oleh karena itu pada pilar pentahelix, taruhlah komunitas di atas untuk menggerakkan apa yang disebut dengan agregator. SD Negeri 8 Ambon, ansamble music Ambon, ini agregator untuk membus sebuah culture pada tatanan city of music,”tutupnya.
Kemudian, Dalam sambutan Walikota Ambon Bodewin Wattimena menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konser tersebut. “Pemerintah Kota Ambon memberikan penghargaan yang tinggi kepada SD Negeri 8 dan Sanggar Musik Benteng yang telah menunjukkan bagaimana kerja kolaboratif bisa memperkuat identitas kota,” ujar dia.
Wattimena menegaskan bahwa pengakuan UNESCO terhadap Ambon sebagai City of Music pada 31 Oktober 2019 bukan sekadar simbol prestise. “Ini bukan hanya tentang kebanggaan, tetapi tentang kerja keras berkelanjutan. Branding ini harus menjadi semangat kolektif untuk terus berkarya dan berkembang,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota Ambon terus menjalin kerja sama dengan Ambon Music Office dan berbagai elemen masyarakat guna memperkuat posisi Ambon sebagai pusat kreativitas musik di kawasan timur Indonesia.
“Dengan dukungan semua pihak, hari ini kita diajak untuk terus maju dan mengembangkan musik sebagai ciri khas kita sebagai anak-anak Maluku, khususnya Kota Ambon,” tutur Wattimena.
Musik bukan hanya identitas budaya, melainkan juga harus menjadi bagian integral dari pembangunan kota. “Musik bukan sekadar identitas, tapi harus menjadi nafas pembangunan kota ini,”tutupnya.
Diusai Konser kepada awak media Pemimpin Sanggar Ansambel Music Benteng, Stevy Sahetapy, kami sangat terharu dan berterimakasih kepada dukungan penuh pemerintah kota Ambon, dan juga direktur AMO serta semua pihak yang memberikan dukungan penuh hingga terselenggaranya konser ” The Power of Music dengan menampilkan 10 lagu perpaduan petikan snar Ukulele dan tiupan Saxophone serta suara merdu Putri Pasanea, Yopi Paliama serta Vilia Sahetapy.
Kami selalu mendapatkan kepercayaan dari semua orang dan hari ini adalah pertunjukan konser yang Kelima, ini sebagai dedikasi kami dalam mendukung program pemerintah kota Ambon sekaligus mengembangkan bakat anak-anak muda, hari ini ada yang berkualitas dan memukau dari anak kita Vilia Sahetapy yang pada konser sebelumnya hanya memetik snar uklele maka di konser ini Ia bisa memainkan alat Music saxophone bahkan tampil menyanyi solo, ” ungkapnya menutup wawancara. (*