MALUKUEXPRESS.COM, Saat ini, kita berada di persimpangan sejarah yang menentukan masa depan bangsa kita. Di tengah segala dinamika global dan tantangan lokal, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tidak boleh hanya menjadi slogan kosong atau sekadar ungkapan manis dalam pidato. Keduanya adalah landasan dan kompas moral kita, sebuah ajakan untuk tidak hanya berteori, tetapi juga bertindak demi NKRI, demi Indonesia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih harmonis.
Paus Fransiskus, dalam kunjungannya ke Indonesia, memberikan pujian yang tulus terhadap bagaimana Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika telah menjadi fondasi bagi persatuan dan keberagaman kita. Di Istana Merdeka, beliau menyampaikan bahwa keduanya bukan sekadar kata-kata indah, tetapi telah terbukti mampu menyatukan keberagaman etnis, agama, dan budaya di negeri ini. Ini adalah pengakuan dari seorang pemimpin global atas keajaiban bangsa Indonesia. Namun, pujian ini juga sekaligus menjadi tantangan bagi kita semua — apakah kita siap menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai karakter bangsa, menjadikan sebagai darah dan daging kita, bukan sekadar slogan yang hanya terucap di bibir?
TUGAS PARA PEMIMPIN DAN TOKOH MASYARAKAT: MERAJUT KEBERAGAMAN DENGAN KETELADANAN
Pemimpin, baik itu di tingkat nasional maupun lokal, memiliki peran penting dalam menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika lebih dari sekadar semboyan, apalagi menjadi provokator, menjadi pemecah belah bangsa dan negara yang telah memberi kita hidup ini. Anda adalah cermin yang akan diteladani oleh masyarakat. Sebuah kata-kata yang penuh semangat tentang persatuan dan keberagaman akan kehilangan maknanya jika tidak diikuti dengan tindakan nyata. Ketika para pemimpin menjalankan kebijakan yang adil, menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya, dan mempraktikkan toleransi, mereka tidak hanya mengucapkan Pancasila tetapi juga menghidupkannya.
Tokoh-tokoh agama dan masyarakat, Anda adalah jembatan antara keyakinan dan kebhinekaan bukan terjadi yang sebaliknya. Dalam setiap khotbah, ceramah, atau pertemuan, atau ada kesempatan emas anda tampil, tanamkanlah nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman kehidupan bersama. Kita bisa berbeda keyakinan, tetapi kita satu dalam tujuan untuk hidup berdampingan dengan damai, dalam sebuah tatanan masyarakat yang adil dan beradab.
Gen Z: Generasi Pembawa Perubahan Menuju Indonesia Emas
Untuk generasi muda, khususnya Gen Z, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi lebih dari sekadar mata pelajaran di sekolah. Ini adalah tanggung jawab moral kalian Gen Z untuk meneruskan tongkat estafet perjuangan bangsa ini. Kalian adalah generasi yang terhubung dengan dunia melalui teknologi, tetapi jangan pernah melupakan akar dan identitas bangsa. Tunjukkanlah bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan. Gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang toleransi, perdamaian, dan persatuan bukan sebaliknya mengikuti mereka yang kerjaannya di Medsos hanya nyinyir, fitnah, hoax. Jadilah agen perubahan yang menjadikan Pancasila relevan di era digital ini.
MENGAPA PANCASILA DAN BHINEKA TUNGGAL IKA MENJADI PENTING UNTUK INDONESIA EMAS ?
Indonesia Emas adalah visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2045, tepat 100 tahun kemerdekaan kita. Visi ini tidak mungkin tercapai jika kita tidak mampu menjaga persatuan di tengah perbedaan. Pancasila adalah panduan kita untuk membangun fondasi yang kuat; Bhinneka Tunggal Ika adalah jembatan yang menghubungkan kita dalam keberagaman.
Kita harus mengakui bahwa ada tantangan besar di depan: intoleransi, radikalisme, dan perpecahan masih menjadi ancaman. Namun, kita juga memiliki kekuatan yang luar biasa: keragaman kita adalah anugerah, bukan beban. Kita punya peluang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa dengan beragam suku, agama, dan budaya bisa hidup rukun, saling menghormati, dan bekerja sama untuk kebaikan bersama.
DARI SLOGAN MENJADI REALITA: Panggilan untuk Bertindak
Mari kita jadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika lebih dari sekadar slogan. Mari kita aplikasikan dalam setiap tindakan kita, mulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari hingga keputusan besar yang mempengaruhi bangsa. Mari kita jaga persatuan ini dengan tindakan nyata yang mencerminkan cinta dan pengabdian kita kepada Tanah Air.
Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan yang patut dipelihara dan dihargai. Refleksi beliau di Gereja Katedral adalah panggilan untuk seluruh pemimpin, tokoh agama, masyarakat, dan generasi muda Indonesia untuk memperkuat komitmen pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Mari kita bergerak bersama, dari sabang sampai merauke, menyatukan langkah untuk mewujudkan Indonesia Emas, di mana Pancasila menjadi pedoman hidup, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semangat yang menyala dalam setiap denyut nadi bangsa.
Mari, kita menghidupkan lebih nyata semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam tindakan nyata !
Oleh: Bruri Tumiwa*)
*) Wakil Ketua Umum SETYA KITA PANCASILA