Tual, MX. Com. Pemerintah Daerah Kota Tual sangat merespon baik pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Tingkat Provinsi Maluku yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2020 mendatang di kota tual,”Hal ini dikemukakan oleh Walikota Tual Adam Rahayaan S.Ag,.Msi diruang kerjanya. Senin (16/09).
Rahayaan menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan PESPARANI tingkat Provinsi Maluku tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Kota Tual, maka kami Pemkot berkewajiban membiayai kegiatan-kegiatan baik itu MTQ, PESPARAWI, dan PESPARANI baik ke tingkat provinsi, nasional maupun tingkat daerah Kota Tual sehingga Pemkot Tual sudah melakukan pertemuan dengan tokoh agama, dan lembaga PESPARANI (LP3K) Kota Tual serta seluruh pimpinan SKPD guna membahas segala persiapan menjangkau pelaksanaan dimaksud.
Rahayaan lebih menjelaskan bahwa untuk lembaga PESPARANI Kota Tual saat ini belum berbuat apa-apa mengingat sambil menunggu SK Gubernur Maluku sementara panitia tingkat Kota Tual sudah terbentuk, sehingga disaat rapat hari senin 15/09, saya selaku Wali Kota Tual sudah berikan disposisi dana untuk panitia tingkat kota sebesar 1,125 Milyard sekaligus dari jumlah yang dimaksud itu sudah ada beberapa persiapan untuk tingkat Provinsi Maluku. Artinya, peserta yang dibina saat ini sebagai utusan delegasi mewakili Kota Tual untuk tingkat provinsi maluku.
Lanjutnya, Selain itu, perkiraan estimasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan-kegiatan tingkat Provinsi Maluku sendiri sebesar 10 Milyard Lebih, karena kita Kota Tual punya infrastruktur hampir tersedia semua sarana-sarana yang dipakai menunjang lomba-lomba itu semua sudah tersedia, gudang-gudang sudah dipresentasikan di saat rapat, sebaran kontingen ini menurut jenis lomba itu semua sudah terpenuhi, tapi panitia ini setelah SK sudah turun baru mulai rapat teknis mengenai evaluasi apa yang kurang termasuk bidang-bidang melihat anggaran bayangan umum yang kita sudah buat. Saya bilang kemarin, ini kegiatan keagamaan jangan orentasi melihat sebagai kesempatan, lalu kalau seragam yah, tetapi honor-honor tidak boleh ada, di kegiatan begini tidak boleh, ini bukan proyek.
Tambahnya, Di tahun 2020 ada juga 2 kegiatan yang besar, ada PESPARAWI dan ada PESPARANI, kegiatan keagamaan kota tual tahun 2020 itu memang menguras dana mendekati 15 Milyard dan itu besar dananya.
Rahayaan meminta dengan adanya Kota Tual dipercayakan sebagai tuan rumah, seluruh warga masyarakat harus bahu-membahu, kerja sama karena rapat kemarin panitianya kita sudah masukan semua unsur OKP-OKP, dan mari kita buktikan sebagai tuan rumah yang baik, ketika melihat tiga sukses itu, setiap kegiatan kita memperhatikan sukses itu, antara lain sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses disiplin mengelola anggaran. Sebab kalau, yang ini sangat berarti, tetapi hati-hati kalau tidak habis kegiatan semua pergi tinggal di rumah tahanan karena korupsi.
Ketika ditanya tentang tempat tinggal bagi kontingen.
Rahayaan menjelaskan bahwa nanti kontingen tersebut semua di rumah-rumah masyarakat sehingga diharapkan masyarakat Kota Tual menjaga kebersihan dan keindahan karena pasti selain kontingen mengikuti kegiatan PESPARANI dalam lomba-lomba juga pasti mereka jalan-jalan untuk menikmati pemandangan Kota Tual. Lanjutnya, Kontingen sendiri di perkirakan berjumlah sekitar 2.500 peserta, dan kemarin dalam Forum di Provinsi Kapolda Maluku sudah sanjung-sanjung tentang keberhasilan Kota Tual terutama soal kebersihan-kebersihan di Kota Tual dan lain-lain, ini harus kita jaga, lalu Kota Tual ini, termasuk daerah toleransi terbaik ke 5 (Lima) di Indonesia. Maka ini, kita juga harus jaga dan rawat baik-baik jangan sampai ada hal-hal yang menimbulkan ketersinggungan antara 1 sama lain.
Tambahnya, ada langkah-langkah yang kami laksanakan itu, untuk mengantisipasi beberapa kekurangan sehingga saat ini momen provinsi itu sudah kelihatannya indah terutama program rumah kita. Kami eksekutif dari Dinas Perumahan dan Pemukiman Masyarakat Kota Tual di anggarkan 6 Milyard untuk perbaikan rumah kumuh masyarakat, namun tidak tahu pertimbangan dari DPRD bagaimana? disaat perubahan APBD 2019 yang mengalami defisit sehingga dananya di pangkas. “Padahal kita sudah kelolakan yang namanya Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) dan juga ada dari PUPR dengan anggaran seratus lebih mendekati 200 dan itu kita sudah BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya),” Tutupnya. (Metty Naraha)