Tual, MX. Com. Warga masyarakat Dullah bagian timur Kecamatan Dullah utara kota Tual Desa Ohoitahit, Desa Ohoitel, Dusun Lairkamor dan Dusun Watran meminta kepada PemerintahKota melalui Perusahaan Daerah air minum (BUMD) untuk segera mengalihkan pembangunan air minum air bersih yang di biayai melalui Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sudah beberapa tahun yang lalu yang di kelola oleh oknum-oknum tenaga teknis dari PDAM Kota Tual sudah melewati masa pemeliharaan.
Hal ini disampaikan oleh salah satu kaum mudah Utan Tel Timur yang tidak perlu disebut namanya di koran. Sabtu 25/7/2020.
Dirinya menjelaskan bahwa, belajar dari pengalaman 5 tahun yang lalu Desa dan Dusun yang dimaksud sudah pernah mendapatkan bantuan baik LSM maupun Pemerintah Pusat dan Provinsi namun dalam pelayanan dan pengelolaan air bersih tersebut terkesan penggunaannya sebatas dua sampai lima tahun sudah tidak berfungsi lagi disebabkan karena tidak ada yang bertanggungjawab terutama pihak Pemerintah dalam hal ini perangkat Desa sehingga faktor manajemen dan pengelolaan yang morat-marit mengaku macet maupun rusak contoh kecil proyek air minum bersih yang dikerjakan kontraktor dari Provinsi Maluku yang saat ini dikelola sementara oleh oknum tenaga teknis PDAM Kota Tual belum menyerahkan proyek ke pihak Desa maupun pemerintah (PDAM) sementara yang di hadapi masyarakat saat ini pelayanan air minum bersih belum maksimal seperti yang di inginkan dan diharapkan masyarakat.
Yang pertama gambarannya instalasi jaringan perpipaan sudah menjangkau ke semua rumah namun satu jalur saluran kerumah ada lima rumah yang menggunakan sehingga disaat petugas membuka air tekanannya tidak bisa terjangkau pada tempat penampungan air seperti bak yang hanya ketinggiannya 1 meter air tidak bisa naik.
Yang kedua, pembagian jadwal hari dan waktu tidak menentu dan berubah-ubah.
Yang ketiga kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi mengakibatkan masyarakat juga mengambil alternatif yang lain harus membeli air satu bulan kurang lebih 2 ret mobil air untuk memenuhi kebutuhan keluarga padahal dilihat dari sisi lain sebetulnya kendala yang di hadapi adalah management pengelolaannya karena pelayanan air bersih semuanya sudah terkafer pada meteran berapa kubikasi yang sudah dipakai.
Yang keempat, selain itu ada alasan tunggakan pembayaran rekening yang sudah ditagih sehingga harapan masyarakat dalam menghadapi beberapa persoalan yang dimaksud PDAM sebagai perusahaan milik Daerah segera mengambil alih pengelolaannya karena sumber dana proyek itu berasal dari pemerintah baik pemerintah pusat dan provinsi.
Disaat Media ini konfirmasi dengan Pjs Direktur PDAM Kota Tual Ria Far-far. Terkait persoalan yang dimaksud dirinya menjelaskan bahwa, sesuai dengan janji tahun 2019 disaat media ini mengkonfirmasi yaitu PDAM Kota Tual dalam perencanaan ditahun anggaran 2020 akan mengambil alih kembali pengelolaannya seperti di Desa Dusun yang ada di Kecamatan Dullah Utara bagian barat dan saat ini sudah berkoordinasi dengan perangkat Desa dan Dusun untuk mengatur kapan ada serah terima pengelolaan air bersih yang dikelola oknum petugas PDAM Kota Tual.
Untuk itu, saat ini dimintakan kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota maupun DPRD komisi yang membidangi, untuk turut mengawasi proyek yang dimaksud, sehingga kedepan masyarakat tidak terkesan kesulitan dalam pelayanan air bersih. (Tim)