Raker Kepsek Se Kota Tual Rutin Dilaksanakan Tiap Tahun

Tual. MX. com. Rapat Kerja (RAKER) Kepala sekolah mulai dari tingkat Taman kanak kanak (TK), tingkat Sekolah Dasar (SD), Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Tingkat Menengah Atas (SMA) secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya, kegiatan ini sendiri bertujuan membahas kegiatan dan program disekolah untuk tahun berikutnya, “Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tual, Muhammad Zein Renhoat, Spd.i diruang kerjanya Kamis (19/9).

Renhoat menjelaskan bahwa, rencana pelaksanaan Raker Kepala sekolah se Kota Tual sudah siap dilaksanakan tinggal menunggu penyesuaian waktu luang dari Walikota dalam melaksanakan perjalanan dinas serta agenda lainnya. Karena kegiatan Raker baik yang dilaksanakan di pulau maupun daratan ini selalu dibuka oleh Walikota, dan ‘Insya Allah’ kalau tidak ada halangan kegiatan Raker dapat dilaksanakan pada bulan September ini.

Lanjutnya, Setelah kami mendapatkan informasi jelas dari Walikota baru akan kami sampaikan kepada seluruh Kepala sekolah mulai dari tingakat TK sampai SMA untuk menghadiri pelaksanaan dimaksud, teristimewa guru-guru yang berada pada kecamatan Kur, Tam dan Tayando untuk menyesuaikan kondisi alam dan transportasi dengan waktu pelaksanaan Raker di Kota Tual, sehingga para guru tersebut tidak meninggalkan sekolah dalam waktu yang lama.

Tambahnya, tentunya dalam Raker, agenda dan masalah yang akan dibahas tidak akan berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, yakni pembahasan tentang program dan kegiatan Dinas untuk pelaksanaan tahun berikutnya, tentunya ada sekolah-sekolah yang dipioritas dibahas dalam agenda tersebut, misalnya tentang bagaimana upaya meningkat mutu pendidikan di Kota Tual, itu pasti yang akan dibahas dalam rapat kerja Kepala sekolah tahun ini. Sementara ada agenda lain, yang tidak sama dengan agenda sebelumnya. Terkait juga dengan persoalan tenaga guru ini semua sekolah mengalami kekurangan tenaga guru ASN, karena kalau kelebihan guru di sekolah. Maka itu, karena ada guru kontrak tetap, tetapi kalau mau dilihat dari sisi ASNnya maka hampir semua sekolah itu belum cukup atau kekurangan tenaga. “Alhamdullilah’ ada berita baik dan kita sudah ketemu dalam rapat koordinasi dengan bagian Kementerian ARB bahwa tahun 2019 ini akan dilaksanakan penerimaan ASN termasuk didalamnya guru. Cuman, kita belum ketahui betul berapa jatah untuk guru, dan mudah-mudahan ini bisa dapat terlaksana sehingga bisa menutupi kekosongan yang ada selama ini.

Ditambahkannya, Memang untuk pengangkatan tahun ini belum tentu memenuhi semua kebutuhan guru di Tual. Paling tidak mengurangi kekurangan yang ada dan pengangkatan guru untuk tahun ini, ada 2 kategori yaitu 30 persen untuk ASN dan 70 persen untuk P3K. Jadi misalkan jatah guru 100 orang maka 30 guru diangkat mengikuti tes sebagai ASN, sedangkan 70 itu guru sebagai pegawai kontrak sesuai arahan dari MENPAN-RB. Itu sudah dibuat pendapatan sesuai dengan kebutuhan kita, kira-kira sekolah ini, butuh guru kelas berapa orang, guru bidang studi apa, begitu pula kebutuhan guru SMP yang paling dibutuhkan, guru bidang studi apa dan data itu semuanya sudah ada bagian Dinas.

Ketika ditanya tentang pembinaan serta pendampingan yang dilakukan Dinas terhadap sekolah dalam hal pengelolaan dana yang belum transparan, akuntabel dan lain-lain dari para Kepala Sekolah dan Guru, dirinya menegaskan bahwa pembinaan dan pendampingan itu, secara rutin dilakukan terhadap sekolah, sehingga saya berharap baik itu kepala sekolah maupun bendahara agar mengelola keuangan didalamnya dana BOS dengan sebaik-baiknya digunakan sesuai dengan peruntukkan sebagaimana terdapat didalam juknis BOS ada 13 item itu, sehingga uang itu sekalipun dikatakan sedikit tetapi pemanfaatannya tepat, maka ‘Insya Allah’, itu akan membawa perubahan di sekolah tersebut. Karena itu sekali lagi saya harapkan kepada Kepala Sekolah, bendahara bahkan seluruh dewan guru agar setiap proyek atau uang apa saja yang masuk di sekolah itu dikelola secara baik sesuai dengan aturan yang berlaku, karena memang sekarang ini kita butuhkan orang-orang yang bisa dapat mengelola uang dengan baik, karena kita tidak lagi mengharapkan uang dari sumber lain kecuali dari dana BOS. Karena itu uang yang ada, kita syukuri dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peruntukannya.

Dirinya mengharapkan pengelolaan dana sekolah itu secara transparan tetapi kalau memang masih ada oknum kepala sekolah yang belum mengelola secara transparan dan tertutup. Itu kita akan berikan teguran keras, dan itu setiap saat dalam pertemuan apa saja selalu kita ingatkan bahwa pengelolaan uang itu harus transparan dan benar-benar dimanfaatkannya untuk kepentingan sekolah, jadi kalau memang ada Kepala sekolah, bendahara, guru bantu atau siapa saja yang dalam pengelolaan uang kurang bagus, maka kita secara otomatis akan memberikan teguran keras atau dilimpahkan untuk proses secara hukum. (Ohbut Naraha)

Pos terkait