Malukuexpress.com, Terkait kejadian bencana banjir yang terjadi di Maluku saat ini hingga mengakibatkan hampir semua tempat mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
Atas kejadian tersebut Komisi III DPRD Maluku mengadakan rapat bersama Balai Wilaya Sungai Maluku (BWS), Balai Pelaksanaan Jalan dan Jembatan (BPJN) dan BNPB Maluku diruang rapat komisi III DPRD Maluku Selasa 12/7/2022
Anggota komisi III DPRD Maluku Fauzan Husni Alkatiri usai rapat tersebut mengatakan bencana yang yerjadi di Kecamatan Werinama Kabupaten Seram Bagian Timur, lebih tepatnya di sungai Wailisa, di tambah juga beberapa lokasi bencana yang terjadi di kota Ambon seperti di Latuhalat maupun banjir di Passo dan beberapa daerah lainnya.
Menurut Alkatiri Tadi dalam rapat sudah ada komitmen antara pihak Balai Wilayah Sungai dan dari Dinas BNPB yang terkait dengan infrastruktur maupun Kebencanaan agar segera dilakukan langkah-langkah agar dapat meminimalisir korban dari kejadian bencana ini
Dikatakanya Pemerintah tidak boleh tidak hadir dalam kejadian bencana ini, bahkan pemerintah tidak boleh tuli, tidak boleh bisu dan berdiam diri dan kita tahu lokasi-lokasi bencana di Kota Ambon sebagai estalasi Provinsi Maluku saja itu tidak mampu teratasi secara baik.
Kejadian di Kecamatan Werinama ini bukan kejadian pertama hilangnya kuburan dari TPU sebab Tahun kemarin ada 12 kuburan yang hilang dan Tahun ini ada 60 kuburan yang hilang tanpa ada penanganan serius dari Negara.
Saya katakan Negara karena kewajiban ini bukan hanya pada Pemerintah Provinsi, tapi harus juga keterlibatan Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat, Karena UU No 22 Tahun 2007 itu dengan tegas menyampaikan bahwa pemerintah harus hadir dalam situasi kebencanaan di Negara ini.
Jika tidak melihat hal ini, maka kita bisa katakan bahwa pemerintah buta dan tuli dengan penderitaan masyarakat yang mengalami bencana saat ini.
Saya berharap ada langkah-langkah konkrit. Tadi sudah ada jaminan dari Balai Wilayah Sungai Maluku agar segera melakukan langkah dan dari BNPB juga siap berkooperatif, bahkan masyarakat yang ada di Werinama seperti yang hadir tadi dalam rapat ada tokoh-tokoh masyarakat siap mengambil langkah-langkah partisipatoris untuk menangani bencana yang terjadi.
Jadi kita ingin segera ada penanganan terhadap pinggiran sungai Waillisa agar tidak terjadi lagi abrasi yang bisa menghilangkan makam-makam yang ada disana.
Iya berharap Pemerintah bisa melakukan semacam pengendalian banjir yang ada di hulu sungai sehingga bisa mengatur debit air yang turun ke kampung,” Tegas Alkatiri. (*