SBB, MX. Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) adalah salah satu gerbang atau wadah untuk mengembangkan serta menumbuhkan pengetahuan dan karakter seorang manusia pada semua elemen usia. AMGPM Cabang Sion Daerah Kairatu menggelar kegiatan Pendidikan Jenjang Dasar yang berlangsung di Jemaat GPM Rumahtita Klasis Kairatu.
Kegiatan digagas oleh Panitia Pendidikan Kader Jenjang Dasar AMGPM Cabang Sion Ranting Maality yang melibatkan 47 anggota ranting, lima pengurus Cabang Sion dan Sekertaris Ranting Imabatai, Total peserta 52 peserta.
Hasil Pantauan, Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 24-25 Agustus 2019 dengan memberikan materi-materi secara variatif. Materi yang variatif bertujuan untuk memberikan bekal kepada generasi muda secara intelektual maupun karakter. Sajian materi yang diberikan antara lain tentang pengetahuan ber-AMGPM melingkup Peraturan Organik, AD/ART dan cara memimpin sidang. Tidak lupa pendaratan pemahaman kepemimpinan Kristen menjadi bagian mendasar mempersiapkan generasi muda yang unggul secara moral, orang muda yang enerjik juga fleksibel terhadap gerak gerik perubahan belajar tentang bagaimana berbicara didepan banyak orang. Mereka juga dibekali dengan pengetahuan akan Profil kecamatan Inamosol tahun 2018.
Pdt. Dany de Kock, S.Si selaku Ketua Majelis Jemaat dan Davit Tita Kepala Dusun Rumahtita juga mengapresiasi AMGPM yang mengikuti Pendidikan Jenjang Dasar di Jemaat GPM Rumahtita, sebab mereka mengikuti dengan serius dan tertib.
Hal tersebut dibuktikan melalui interaksi antara pemateri bersama peserta yang saling menanggapi untuk mendalami setiap materi agar dapat dipahami sesuai kebutuhan pengetahuan mereka.
Ruang AMGPM merupakan media belajar tentang berorganiasi yang akan membangun kematangan orang muda sesuai fase pada proses yang dilalui, karena itu pengkaderan AMGPM bertujuan melahirkan generasi muda Kristen yang cerdas, kritis serta berkarakter. Saat mereka memiliki potensi maka dengan sendirinya dapat membentuk diri untuk menjadi orang muda yang memiliki masa depan baik, dan disisi lain dapat menjadi pemimpin masa depan yang bisa menjawab tantangan dan menjadi wadah untuk meminimalisisr masalah-masalah kemanusiaan.
Tindak lanjutnya yang diupayakan yakni, kegiatan serupa harus berlangsung rutin secara berkelanjutan karena konteks pemuda harus di pacu dengan perubahan jaman yang dibarengi dengan kecepatan informasi yang membuat manusia harus terus menerus terpacu. Sebabnya pertukaran pertumbuhan kader menjadi tinggi, sehingga harus ada pelimpahan kewenangan untuk melangsungkan pendidikan kader yang lebih tinggi.
Diharapkan aturan dapat bersifat fleksibel sesuai konteks potensi yang ada di wilayah pegunungan Inamosol ini, agar mereka dapat diberdayakan untuk mengembangkan kualitasnya, “ungkap Sapunia Nikanor Urasana.S.Sos Ketua Bidang V AMGPM Daerah Kairatu yang adalah Pelatih PDK AMGPM Yang ada di daerah Kairatu ketika membuka kegiatan PKJD Tersebut.
‘Pendidikan kader dapat menjadi salah satu solusi untuk peningkatan kapasitas kader’. Nia juga berharap format Pendidikan kader harus melihat relevansi konteks sehingga dapat diselaraskan untuk dapat menjawab tantangan yang ada.
“Gelombang orang muda dalam dinamika kecepatan informasi dan pengembangan Iptek mesti direspon secara bijak. Sehingga para kader muda AMGPM mendapatkan kelegaan ketika apa yang menjadi kebutuhan mereka dapat dipenuhi melalui pendidikan kader jenjang dasar”, “ungkapnya.
Mekanisme pendidikan kader jenjang dasar mesti kedepan dirubah tidak harus dilakukan oleh pengurus cabang, karna akan ada penumpukan kader yang ada pada tingkat Ranting, mestinya tidak harus ada lagi penumpukan. Oleh sebab itu, ranting harus sebagai pelaksana PKJD tersebut,”katanya.
Senada dengan itu, Ketua Angkatan Muda GPM Cabang Sion Yandro Mawene, S.Sos berharap bagi peserta PKJD untuk tetap serius mengikuti seluruh sajian materi yang ada, karna ini mememiliki tujuan membina pemuda gereja yang memiliki ketahanan Iman, Iptek, Sosial Ekonomi, Sosial politik dan sosial budaya untuk mewujudkan tanggungjawabnya dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan bernegara sesuai amanat Peraturan Organisasi (PO) lima AMGPM. Oleh sebab itu, ini merupakan prasyarat ke pendidikan kader jenjang menengah. (NU)