BMW Ucapkan Selamat HUT Kota Ambonku Ke 446 Tahun

Malukuexpress.com, Setelah beberapa bulan tinggalkan Kota Ambon untuk mengikuti program studi di Amerika Serikat dan setelah kembali dari Amerika Serikat Bung Maichel Wattimena melakukan silaturahmi dengan para Alumni.

Bertempat di Wairanang Beach Hatiwe Besar, Kota Ambon, para kumpul alumni di lakukan Rabu (7/9/2021).

Bacaan Lainnya

Dihadapan para alumni mulai dari SD 1 Tanah Tinggi, SMP 6 Ambon, SMA Kristen Ambon, dan Fakultas Ekonomi Unpatti Ambon, Bung Maichel Wattimena mengaku, pertemuan dilakukan secara spontanitas.

pertemuan dengan para alumni tidak terlepas dua agenda, yakni HUT GPM dan Kota Ambon.

Pertama – tama kita semua ucapkan dirgahayu GPM ke 86 dan Kota Ambon ke 446 dan Kita doakan GPM selalu eksis bermitra dengan dominasi gereja dan bermitra dengan pemerintah demi umat.

Pada hari ini kita semua merayakan hari ulang tahun kota Ambon 446.

ketika saya talk show di salah satu radio suasta, dengan topik apakah ambon masih manis. ” Saya katakan Ambon masih manis. Sebagai anak Ambon dan anak Maluku, kita sambut tamu mempesona dihadapan mereka. Mereka kembali bercerita tentang Ambon.

Bukan potensi alamnya tapi warga Kota bersahabat dengan para pendatang baik dari nasional regional dan manca negara. Itu yang menyebabkan sebutan Ambon manise. Kita semua perlu bangga jadi anak Ambon.

Ada sekitar 514 kabupaten dan kota ada 98 berciri kota. Sementara 4 atau 6 bersifat administratif. Kota di Indonesia dan manca negara tidak manise seperti di Kota Ambon.

Manise adalah cantik dan cakap. Jojare dan mongare anak Ambon cantik dan cakap-cakap.

perlu kita kwtahui bersama bahwa tidak semudah satu kota di akui internasional. Sebut saja bandara internasional Pattimura Ambon.Jadikan bandara Patimura harus memenuhi beberapa kriteria tapi ketika ketika naik pesawat tiba di bandara disebut kita telah tiba di bandara Pattimura Ambon dan semua itu Kita Patut bersyukur

Tak hanya itu, ciri-ciri Kota Ambon diakui dunia internasional ketika kota ini mendapat pengakuan dari Unesco sebagai Ambon City of Music.

Kita lihat ciri-ciri internasional kita anak Ambon dan anak Maluku. Pada saat dari Laha menuju Wayame kita lihat ada berciri internasional,yakni Ambon City of Music.

Alumni SD 1 Tanah Tinggi, SMP 6 Ambon, SMA Kristen Ambon dan Fakultas Ekonomi Unpatti Ambon mengaku, persyaratan dari UNESCO tidak mudah. Dia mencoba danau Toba di Sumatera Utara mendapat pengakuan UNESCO, tidak mudah.

Kita sudah dapatkan Ambon City of Music, tapi kita sudah masuk dalam kategori. Kita masuk pusat kota kita temui gong perdamaian juga bercirikan Internasional. Soal gong perdamaian dari 35 negara tidak mudah dapat persyaratan gong perdamaian. Hubungan mas­yarakat horizontal. Apalah Maluku masuk tataran rukun dan damai. Itu kriteria kita dapatkan gong perda­maian. Bangga hari ini kita sebahai anak Maluku banyak fasilitas internasional asa di kota Ambon manise. (*)

Pos terkait