Pemerintah Kota Tual Untuk Pertama Kalinya Melakukan Panen Raya Rumput Laut

Tual, MX. Com. Pemkot Tual untuk pertama kalinya melakukan panen Raya Rumput Laut di Teluk luv Dusun Watran kecamatan Dullah Utara Kota Tual 27/08.

Walikota Tual Adam Rahayaan. S.Ag, M,Si dalam sambutannya mengatakan bahwa, Kota Tual merupakan wilayah laut kepulauan, bukan kontinental atau daratan, karena di domisili oleh lautan dengan luas 97, 05 % bila dibandingkan dengan luas daratan yang hanya mencapai 2,05%.

Sebagai Kota kepulauan, maka sangat cocok dikembangkan budidaya perikanan, baik budidaya rumput laut, karena didukung oleh kondisi ekologis dan perairan yang sesuai

menurut perairan rumput laut adalah comuditi ekspor internasional yang merupakan andalan Pemkot Tual dalam pengembangan ekonomi masyarakat pesisir.

Potensi budidaya rumput laut sangat menjanjikan karena sudah menjadi primadona sekaligus mata pencaharian utama masyarakat kota Tual, baik dilakukan secara perorangan maupun kelompok untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

Rumput laut saat ini berkembang sangat pesat,hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya permintaan pasar baik domestik maupun internasional, akibat berkembangnya di berbagai industri perikanan berbasis laut.

Rahayaan lebih menjelaskan bahwa, kota Tual sudah memiliki BUMD di sektor perikanan dan kelautan yang berlokasi di antara Desa Ngadi dan Dullah. Untuk BUMD ini kami sudah mengeluarkan uang sebanyak 5-6 miliar, kami berharap agar pengusaha tidak bermain dengan harga rumput laut baik yang basah maupun yang kering. Hal ini memudahkan petani rumput laut ketika panen langsung bawa ke BUMD untuk proses pengeringan.

Namun perusahaan BUMD ini selama 2 tahun tidak berjalan, padahal Pemkot Tual sudah menandatangani nota kerjasama (MOU) dengan negeri sakura Jepang. Waktu saya tanda tangan dengan pemerintah Jepang, hasil rumput laut dalam bentuk setengah jadi (chip) dengan harga 1 kg rumput laut sebesar Rp 12.000, belakang saya dihubungi harga per kilonya mencapai Rp 15.000. jangankan rp15.000 yang penting ada untung sedikit. Mari kita lanjutkan MOU yang sudah dibangun ini.

Untuk itu Rayaan meminta agar kedepan teluk luv Dusun Watran di lingkar dengan budidaya rumput laut, karena dari laporan Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Tual bahwa luas lahan di dalam telur luv sebesar 10 hektar namun yang baru dimanfaatkan sebanyak 5 hektar oleh nelayan rumput laut.

Mari kita berkaca dari tetangga kita Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang mana saat ini lagi gencar dan giat dalam masalah membangun ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pertanian, kita di kota Tual karena luas daratannya hanya 2,05 % maka kebun yang di darat kita kita alihkan biar berkebun di laut.

Contohnya saja dalam perjalanan kita menuju tempat panen raya rumput laut di teluk luv Dusun watran ini, kita lihat tanaman hasil kebun pertanian warga masyarakat tidak tumbuh secara baik. Makanya itu kita harus balikan objek pencaharian warga masyarakat di darat untuk menjadi petani rumput laut. Kita orang kei belum terbiasa dengan budidaya  ikan keramba, dan tambak darat. Sejak merambatnya covid 19 Maret 2020, ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, termasuk budidaya rumput laut hingga mencapai 50 sampai 60%,” tutupnya. (Ohbut)

Pos terkait