Langgur, MX. com. Pemerintah daerah kabupaten Maluku Tenggara selalu melakukan pemantauan serta pengawasan pada tempat-tempat pelayanan publik seperti Rumah Sakit maka, Bupati Malra Hi. Taher Hanubun pada hari Senin 6 Januari 2020 pukul 07:00 WIT melakukan inspeksi pada rumah sakit Karel Sadsuitubun Langgur di dampingi Satpol PP. Dalam rangka pengawasan dan pemantauan di lapangan untuk melihat langsung keadaan rumah sakit karena sering terjadi pengaduan dari masyarakat terhadap pelayanan dari tenaga medis (Dokter Ahli) dan para perawat.
Saat pemantauan di lakukan oleh orang nomor satu di kabupaten Maluku Tenggara. Yang pertama di ruang tunggu untuk melihat langsung bagaimana pelayanan yang di berikan kepada masyarakat (Pasien) itu sejauh mana dan beliau langsung berdiskusi dengan pasien untuk mengetahui apa kendala dan kesulitan saat melakukan pendaftaran maka ada salah satu pasien yang ingin menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah dalam hal ini Bupati Malra, yaitu Ibu Erni Rahayaan mengusul agar rumah sakit harus di tambah lagi satu Dokter Ahli Penyakit Dalam.
Selain itu pula, ada yang komplain tentang kehadiran dokter bedah selalu masuk poliklinik pada siang hari baru melakukan pelayanan bahkan sering terjadi pasien yang sudah mendaftar pagi menunggu sampai siang hari dan ternyata dokter juga baru masuk di poliklinik bedah pada siang hari.
Tak hanya itu dengan suasana terharu dan kasih sayang seorang bapak yang menunjukkan cinta kepada rakyatnya maka Bupati Malra mendekati seorang ibu yang sedang menggendong anaknya Kristian Rahayaan yang saat itu diperiksa pada Dokter Ahli dalam dikarenakan terjadi kelainan pada alat kelaminnya sejak lahir. Maka Bupati Hi. Taher Hanubun meminta Izin kepada ibunya untuk sementara menggendong bayi Kristian untuk foto bersama dan sesudah itu Bupati melakukan inspeksi pada instalasi farmasi (bagian apotek) guna mengetahui tentang berapa banyak ketersediaan obat-obatan.
Di saat bertemu dengan kepala ruangan farmasi Etta Tharob menjelaskan bahwa untuk ketersediaan obat-obatan saat ini bisa sampai pada bulan Maret hanya ada 3-4 jenis obat yang tidak ada, dikarenakan stok habis di tempat pemesanan sehingga lagi mencari salah satu jenis obat injeksi untuk penyakit diabetes (Insulin).
Selain itu juga Bupati sudah mengontrol dan mengunjungi semua ruangan, dari masukan dan temuan-temuan akan di bicarakan dengan direktur.
Ketika media ini mengkonfirmasi terkait dengan kondisi rumah sakit saat ini tidak lagi ada petugas keamanan karena security sudah di rumahkan semua. Bupati menjelaskan bahwa saat ini semua tenaga honorer, baik tenaga administrasi, security, itu secara umum sudah di rumahkan kecuali tenaga sopir dan tenaga kebersihan. Satpol PP dan cleaning servis namun rumah sakit penting untuk soal keamanan sehingga persoalan ini akan dikembalikan kepada direktur dan sementara bisa di bantu oleh satpol PP dan dimaksimalkan PNS yang terkesan malas dan tinggal saja di rumah. (**)
Reporter : Metty Naraha
Editor : Alfa