Bursel Memasuki New Normal, Bupati Ajak Budayakan Pangan Lokal Sebagai Makanan Utama

Bursel, MX. Com. Memasuki New Normal budayakan pangan lokal sebagai konsumsi pangan dilaksanakan oleh Pemda Buru Selatan di pantai wisata wamsoba resort dan di hadiri oleh OPD, Ketua DPRD Bursel Muhajir Bahta, Wakapolres Kompol Bachri Hehanusa, Kapolsek Namrole AKP Yamin silayar, Pabung Kodim Persiapan Kapten INF Arif, Dankompi 731 Kabaresi Letnan satu Vikodey Andres, Mitra Bank BRI, Bank BNI, Bank Maluku, Kemenag Bursel dan Badan Pusat Statistik, BNN dibuka secara resmi oleh Bupati Buru Selatan DR Tagop Sudarsono Soulissa, SH MT. Kamis 18/06/2020.

Lanjut Bupati, dalam bentuk program pemerintah di bidang ketahanan pangan menghimbau kepada masyarakat buru selatan agar dapat mengkonsumsi pangan lokal pada satu hari dan dalam satu bulan minimal dapat mengkonsumsi pangan lokal jenis umbi-umbian, sagu, keladi, petatas dan lain-lain selain daripada makanan jenis beras,” ungkapnya.

“bahwa pada tahun 2014 telah dicanangkan dalam pelaksanaan pangan lokal Kabupaten Bursel yaitu ON THE NO RAIS telah dilakukan secara nasional dan di tahun 2016 bursel juga dapat penghargaan secara naaional berkaitan dengan pangan lokal sebagai dapat menunjang kehidupan gizi bagi masyarakat buru selatan pada umumnya.

Tambahnya, kalau tidak kita dihadang oleh covid 19 ini dan seharusnya pada bulan lalu, kita sudah mendapatkan penghargaan dari rekor MURI seperti tahun sebelumnya, kita bursel dapat penghargaan dua rekor MURI dalam pemanfaatan pangan lokal hotong umbi-umbian yang di lakukan pada tahun 2016 kurang lebih panjang sekitar 4 KM. sebenarnya tahun ini akan dilakukan maluku sebagai lumbung ikan nasional seperti sup ikan tuna namun kondisi dunia yang di perhadapkan dengan covid 19 maka kita akan lakukan pada tahun depan dan itu sudah di akomodir dari MURI untuk mendapatkan rekor MURI adapun Menteri Pertanian mengunjungi Maluku.

Bupati Bursel juga menyampaikan terkait dengan pangan lokal dalam hal ini ON THE NO RAIS untuk buru selatan.harapannya pangan lokal jenis umbi-umbian juga kita dapat menjadikan ke ungulan dalam mengkonsumsi minimal dalam satu minggu atau satu bulan tidak boleh mengkonsumsi beras atau nasi yang harus di konsumsi adalah pangan lokal kita.

Tagop juga berharap agar buru selatan harus jadikan pangan lokal sebagai pangan unggulan, ada pun yang di impor dari daerah lain seperti pulau jawa, sulawesi dan di beberapa tempat seperti pulau buru dan bukan beras itu kita jangan jadikan ketergantungan kita di situ.

Bupati juga berharap agar stakholder sebagai contoh seperti ASN, TNI-POLRI sebagai rumah tangga agar dapat memberikan sosialisasi di kalangan masyarakat supaya dapat memahami pangan lokal sebagai kebutuhan utama dalam mengkonsumsi.

“Bursel masuk dalam kategori New Normal namun kita harus menjaga jarak pakai masker, cuci tangan dan kita berada pada protap protokoler kesehatan menjaga agar orang-orang yang dari  luar dan yang tidak bertangunggjawab maka kita semua dapat mengikuti protap-protap kesehatan sesuai apa yang di sampaikan oleh WHO,”ketusnya.

Tagop juga berharap agar masyarakat buru selatan jangan lengah walaupun kita sudah memasuki zona hijau tetapi kita lebih waspada bisa saja kita ada kedatangan orang-orang yang dari luar atau orang-orang tanpa gejala OTG sehingga kita lebih waspada padahal tersebut tentunya kita harus memprotek kesehatan pada diri kita sendiri.

Peringatan yang sudah disampaikan oleh tim gugus kabupaten dalam hal ini Bupati bursel menyampaikan untuk seluruh kepala desa se kabupaten buru selatan agar kita tetap waspada pada setiap desa masing-masing dan kita tetap pada protokoler kesehatan.

Tambahnya, yang pada daerah-daerah yang New normal melalui kementerian pendidikan di sampaikan bahwa pada tahun 2021 sudah bisa di selenggarankan atau penerimaan siswa baru dan  bisa langsung bertatap muka lewat sekolah masing-masing adapun penerimaan berjalan tetapi diminta tetap berada pada protap protoker kesehatan bahkan di dalam kelas jaga jarak pakai masker dan cuci tangan adapun pelaksanaanya mulai dari SMP, SMA, Madrasah Sanawiah dan Aliah. (LS)

Pos terkait