Tual, MX.com. Pengelolaan pasar yang selama ini dikelola Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) maka saat ini beralih ke Dinas Perindustrian Perindustrian dan Perdagangan sesuai peraturan Walikota Tual Nomor 1 tahun 2019. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tual, Darna Amir diruang kerjanya. Jumat (22/11).
Darna menjelaskan bahwa, selain langkah-langkah strategis yang kita lakukan kita juga akan melakukan sosialisasi ke paguyuban seperti paguyuban KKSS, JAWA, dan BUTON yang memang masyarakatnya banyak pedagang selain itu juga ada sosialisasi yang kita lakukan bagi masyarakat yang berada pada wilayah dimana pasar baru itu berdiri.
Lanjutnya, Kita juga sudah susun skema perioritas program dan kegiatan yang terus kita selesaikan sebagaimana arahan Walikota Tual. salah satunya, perioritas itu kita selesaikan pemanfaatan pasar dibeberapa wilayah yang sudah kita bangun. di Kelurahan Lodar El 4 bangunan, Desa Fiditan 2 bangunan, Desa Ngadi 1 bangunan, di Tayando 1 bangunan, Lokwirin Kur 1 bangunan. kita sudah menyusun berapa langkah-langkah strategis yang akan kita tempu dalam 1 sampai 2 bulan kedepan dalam rangka percepatan pemanfaatan pasar, kita sudah melakukan pengkodean, penomoran dan penamaan. kami akan mengumumkan secara besar-besaran melalui RRI, dan Media lainnya, pengumuman maupun pemasangan spanduk untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk melakukan pendaftaran walaupun ada yang sudah mendaftar lebih awal, nanti kita lihat berapa besar animo masyarakat untuk memanfaatkan pasar dimaksud dan juga kami lakukan rapat bersama dengan Dinas Pendapatan Daerah terkait pengalian pengelolaan pasar.
Darna lebih menjelaskan lagi bahwa, awal desember akan menyusun pembuatan blok dan penamaan pada pasar baru di kecamatan Kur dan Tayando selain itu kita sudah pasang listrik di beberapa pasar dan sudah jalan, kita juga sudah lakukan koordinasi dengan PDAM dan PU soal pemasangan lampu jalan dan air bersih. terkait pendataan tentang semua pedagang pada pasar di kota tual secara menyeluruh kita sudah lakukan, kita belum bisa hitung secara real nanti diawal januari 2020 baru kita akan melakukan penyusunan data bes bagi pedagang dan pelaku industri di Kota Tual supaya kita betul – betul memiliki data yang update dan valid setiap tahun baik perdagangan barang maupun jasa misalnya trevel, salon, tukang cukur, dan lain-lain itu sebagai usaha dasar .
Darna optimis untuk 2 bulan ini kegiatan dan program itu kita selesaikan karena sesungguhnya beberapa bulan yang lalu teman-teman di Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah menjalankan realistis lokasi, anggarannya belum terialisasi maka kami akan menyelesaikan semuanya pada 2 bulan terakhir ini yang kegiatan dan programnya sudah jalan hanya belum teralisasi anggaran seperti pendataan, monitoring, pengawasan dan pendampingan itu kegiatan rutin yang selama ini sudah jalan jadi kita optimis penyerapan anggaran kita 90 persen kita bisa lakukan di akhir tahun 2019 ini.(Ohbut Naraha)