Tual, MX.com. Implementasi visinya untuk mewujudkan Kota Tual sebagai kota religius terus digalakan. Pemerintah Kota Tual telah menindaklanjutinya melalui kebijakan dan dukungan terhadap setiap penyelenggaraan kegiatan keagamaan maupun pembangunan sarana dan fasilitas tempat ibadah. Visi ini tentunya menjadi perhatian serius Pemkot Tual, yang salah satunya dengan membangun simbol toleransi umat beragama di Kota Tual. Simbol tersebut terkonsep dalam bangunan miniatur rumah ibadah tiga agama yang dibangun di Lapangan Lodar El Kota Tual,” ujar Walikota Tual dalam rilis pers Bagian Humas dan Protokoler yang diterima media ini, Selasa (03/12).
Menurut Walikota, konsep bangunan tiga rumah ibadah ini ditata sedemikian rupa, sehingga mewujudkan toleransi antar umat beragama yang selama ini senantiasa hidup di tengah pluralitas, dapat menjadi pijakan hidup bagi generasi selanjutnya.Tiga miniatur rumah ibadah yang dibangun adalah Masjid, Gereja Protestan dan Gereja Katolik. Posisi Masjid diapit oleh dua Gereja.
Saat meninjau langsung proses pembangunan, Sabtu (30/11) lalu, Walikota meminta agar miniatur ini bisa menjadi ikon Kota Tual. Pembangunannya juga harus mengutamakan tampilan bangunan dari setiap sisi. Hal ini bertujuan untuk mencuri perhatian para pengunjung.Mereka akan merasa belum lengkap jika belum mengambil gambar dan atau ber-selfie pada bangunan miniatur rumah ibadah ini. Saya berharap agar miniatur ini dibangun sesuai konsep yang ada,” tegas Walikota kepada kontraktor.
Kota Tual pernah mendapat gelar sebagai Kota Toleransi Umat Beragama ke-5 di Indonesia versi Setara Institute. Untuk itu, Wali Kota berharap agar nantinya area miniatur rumah ibadah selalu terbuka bagi masyarakat umum dan bisa diakses siapa saja.Toleransi umat harus tetap dijalin dan ditingkatkan menuju Kota Tual yang lebih religius,” pungkasnya. (Ohbut Naraha)