Tual. MX.com. Bencana alam (Gempa Bumi) yang terjadi di Kota Ambon membuat semua orang panik dan ketakutan. Warga kota Ambon mulai mencari jalan keselamatan dengan memilih mengungsi di gunung atau paling tidak mencari dataran yang paling tinggi mengantisipasi Gempa Bumi susulan yang terus menerus, yang mana bisa mengakibatkan Tsunami. Warga masyarakat akhir-akhir ini dihantui rasa takut karena belajar dari pengalaman pahit yang pernah terjadi pada beberapa daerah di Indonesia yang sering mengalami Bencana alam mulai dari Gempa Bumi, Banjir Bandang, Angin Puting Beliung hingga berujung pada Tsunami. Gempa Bumi yang terjadi pada di kota Ambon Kamis (26/19) itu membuat semua aktifitas baik layanan pemerintahan maupun akfitas lainnya sementara macet, Gempa Bumi tersebut membuat Pemerintah Kota Tual Prihatin dan akan peduli terhadap Kota Ambon saat ini.
Wali kota Tual Adam Rahayaan,S.Ag.,M.Si ketika ditemui diruang kerjanya. Senin (30/9) terkait Gempa Bumi yang terjadi di kota Ambon. Rahayaan mengatakan bahwa, Pasca kejadian Gempa Bumi pada 26/19 di kota Ambon itu saya berada di Kota Solo, kami sedang evalusi pemuktahiran data, saya mendapat informasi dari keluarga bahwa di Tulehu jembatan dua itu, kurang lebih ada enam rumah Warga yang terkena Gempa Bumi termasuk salah satunya rumah Ipar saya. Karena Ipar saya, suaminya sudah meninggal maka saya menyuruh istrinya usaha satu dua rupiah sesuai kemampuan yang saya miliki guna membantu rehab rumah Warga yang rusak di Tulehu.
Lanjutnya, Pemerintah Kota Tual dalam upaya membantu korban Gempa Bumi di Ambon, karena Sekda Kota Tual bersama Plt BKD masih berada diluar daerah, terkait mengklarifikasi tentang laporan dari salah satu CPNSD tahun kemarin atas ketidakpuasannya sehingga, saya perintahkan untuk pulang untuk bagaimana kami Pemda Kota Tual menyikapi Bencana Gempa Bumi yang terjadi di Ambon. Untuk bantuan kemanusian, berapa saja kemampuan kita untuk sekedar uluran tangan dan bentuk kepedulian kita terhadap korban Gempa Bumi di Ambon. Mungkin dananya akan kami kirim via Pemerintah provinsi karena bantuan yang kita kirim ini ikhlas.
“Kami akan diskusikan, Kira-kKira APBD ini, kita ambil dari pos yang mana. Mungkin kami secara ikhlas dari Dinas, Badan, Bagian serta PNS, berapa saja yang kami berikan apa adanya untuk dikirimkan atas nama Pemerintah Kota Tual”,”ungkapnya.
Tambahnya, Ini kalau bisa diambil dari dana hibah karena, dana hibah APBD itu, bagi Warga yang korban. Kalau kita ambil dari APBD kecuali ada surat resmi dari Pemerintah Provinsi Maluku terkait uluran tangan atau sekedar bantuan apa adanya maka kita ambil dari dana tak terduga, kalau tidak sebaiknya supaya kita aman, kita lakukan sumbangan secara pribadi sehingga tidak ada orang yang otak-atik sana sini sehingga baiknya kita sumbang pribadi untuk nantinya dikumpul dan dikirim.
Kedepan himbaunya kepada masyarakat Kota Tual juga harus waspada dan hiktiar karena, musibah datang dari Tuhan itu adalah rahasia yang kita manusia tidak ketahui. Sebab gempa bumi ini, kita manusia tidak mampu untuk menganlisa, menjadi suatu refleksi dan evaluasi, setiap Bencana alam selalu terjadi pada tanggal 26 September 2019. “Kita sebagai manusia kita tidak ketahui apa di balik semuanya itu, sehinga setiap hari kita harus waspada jika ada tanda-tanda alam yang muncul”. Saya Kira, ini merupakan sauatu bentuk teguran dari Tuhan untuk kita Manusia, sudah saatnya kita sebagai insan yang berikan harus mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kemurkaan Tuhan kepada seseorang atau hambanya di muka bumi ini tergantung sejauh mana kita mendekatkan diri kepada Tuhan,”tutupnya. (Ohbut Naraha)