Pentingnya Kontribusi Pikir: Jems Masela Ajak Pahami Sumbangsih Non Materi untuk Daerah

MALUKUEXPRESS.COM, Dalam membangun daerah, kita sering kali hanya fokus pada bantuan dalam bentuk fisik, dana, atau program yang telah diatur dalam kebijakan resmi. Namun, bagaimana dengan kontribusi pikir, sumbangsih non materi berupa ide, solusi, dan gagasan cerdas yang bisa membuka jalan bagi kemajuan? Inilah yang perlu dipahami secara lebih dalam oleh semua pihak, terutama dalam konteks pembangunan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Kontribusi pikir bukan soal aksi lapangan, bukan pula soal memobilisasi massa atau menjalankan program yang sudah menjadi tanggung jawab instansi tertentu. adalah bentuk kontribusi intelektual, dalam memberikan ide-ide segar, solusi kreatif, atau analisis yang membantu pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat dalam mengambil keputusan yang tepat dan berpihak pada rakyat.

Contohnya, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Tanimbar seharusnya diarahkan agar legalitas dan perpajakannya memberikan kontribusi langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini bukan sekadar soal ijin operasi, tapi soal pemikiran strategis, bagaimana memaksimalkan potensi daerah demi kesejahteraan bersama.

Contoh lainnya, soal pengelolaan hak ulayat. Kontribusi pikir diperlukan untuk merumuskan solusi yang adil bagi masyarakat adat. Kayu yang diambil dari tanah ulayat semestinya dimanfaatkan langsung oleh masyarakat pemilik hak, tanpa harus terjebak pada pola perizinan industri besar yang tidak selalu berpihak pada kepentingan lokal.

Selain itu, pentingnya memahami kontribusi pikir: bukan sekadar menjalankan apa yang sudah diatur, tetapi menghadirkan pemikiran baru yang memperkaya arah kebijakan. Jangan remehkan ide, karena seringkali dari satu pemikiran, lahir perubahan besar.

Kontribusi non materi itu nyata, bukan abstrak. Dan dalam dunia yang serba kompleks seperti sekarang, pemikiran cerdas adalah bahan bakar kemajuan. mari kita mulai memberi ruang bagi kontribusi pikir dalam pembangunan daerah. Penulis Jems Masela.  (*

Pos terkait