Proses Belajar SMA Siwalima Belum Pulih, DPRD Maluku Turun Tinjau

Ambon, MX.com. DPRD Provinsi Maluku Senin (6/9) mengunjungi SMA Siwalima Ambon. Tujuan kunjungan adalah untuk memastikan ada aktifitas belajar mengajar berjalan normal atau tidak pasca gempa yang terjadi hampir tiap hari hingga batas waktu status tanggap darurat 9 Oktober 2019 yang ditetapkan pemerintah.

Ketua DPRD Provinsi Maluku Drs Lucky Wattimury yang ditemui dilokasi kunjungan mengatakan, jadi kunjungan kami di sini adalah setelah menérima laporan dari masyarakat maka tim yang dibentuk DPRD Maluku langsung turun meninjau ke lapangan untuk memastikan aktifitas belajar mengajar berjalan atau tidak.

Lanjutnya, ternyata setelah kami turun, kami menemui ada siswa yang tidak masuk libur pasca gempa dan juga ada pengungsi yang mendiami lokasi sekolah SMA Siwalima.

Atas hal tersebut, kami akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah dan juga dinas Pendidikan agar supaya aktifitas pendidikan dapat berjalan normal. Sebab, SMA Siwalima merupakan salah satu sekolah yang berbeda diantara sekolah lainnya dimana siswa yang ada di sekolah ini berasal dari 11 kabupaten kota di Maluku. “Jadi pasca gempa ini, banyak siswa yang tidak masuk sekolah, kita dari DPRD Maluku punya kewajiban untuk melihat masalah ini”,”pungkasnya.

Tambahnya, dari hasil penjelasan Ibu Kepala Sekolah tadi, telah diambil langkah-langkah penanganan terhadap pengungsi yang ada di sekolah ini dan kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Pemerintah Desa setempat.

Pada kesempatan tersebut pula, DPRD Maluku akan memanggil pihak Dinas Pendidikan Maluku untuk menjelaskan tentang kondisi sisa, yang tidak masuk akibat gempa dan kondisi pengungsi yanga ada. Sebab menurutnya, kondisi Pendidikan di Maluku sangatlah penting bagi anak-anak di Maluku pasca gempa.

Untuk itulah, DPRD Maluku berjanji akan membantu pihak sekolah pasca gempa yang dialami oleh siswa siswa akibat trauma.

Sedangkan pada tempat yang sama, Kepala Sekolah SMA Siwalima Ambon Dra. Paula Tahapary kepada media ini mengatakan, dirinya menetapkan status tanggap darurat hingga tanggal 9 Oktober mendatang mengingat banyak siswanya yang tidak masuk libur takut gempa. ‘Setelah tanggal 9 Oktober, kami pihak sekolah sudah sepakat kalau proses belajar mengajar sudah bisa berjalan normal’,”janjinya.

Pihak sekolah sendiri sudah mengambil langkah antisipasi bagi pengungsi yang mendiami lokasi SMA Siwalima dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Waeheru dan Pemerintah Kota,”jelasnya.

Saat ini, siswa sisa yang berada diluar daerah dihimbau untuk kembali memulai aktifitas belajar mengajar. Sebab hari ini aktifitas belajar mengajar akan kembali normal pasca gempa.

Seperti diketahui pasca gempa tanggal 26 september hingga hari ini sebanyak 300 siswa SMA Siwalima yang tidak masuk sekolah akibat gempa. “Nah dengan kondisi ini sudah berangsur normal diharapkan kedepan sudah bisa 100 persen siswa masuk sekolah lagi”, “harapnya tutup. (RS)

Pos terkait