Bursel, MX.Com, Di tengah pandemik Covid-19 DPD II Partai Golkar Kabupaten Buru Selatan melaksanakan Musyawarah Daerah di salah satu Aula Penginapan Sartika dua KM 1 Desa Labuang.
Diketahui sebanyak tiga kader Partai Golkar merebut kursi Ketua DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Masa Bakti 2020-2025.
Seiring jalannya MUSDA DPD II yang ke-IV Partai Golkar Dihadiri oleh Ketua OKK DPD I Golkar Provinsi Maluku Yusry Ak. Mahader,SH., MH, Subhan Pattimahu, Ridwan Marasabessy dan para pengurus lainnya.
Dalam pelaksanaan agenda Musda partai Golkar yang berlangsung Rabu, 19/08/2020 sampai larut malam jam 00.00 Wit tidak berjalan sesuai harapan.
Dalam pantauan Malukuexpress.com, sejak awal mulainya Musda DPD II Partai Golkar berlangsung cukup lama di Aula Penginapan Sartika Dua Km 1 Desa Labuang, terkesan tidak berjalan lancar akibat salah satu kader partai Golkar Mukhlis Mahulauw mengamuk di ruang sidang Musda, Mukhlis mahulauw mempermasalahkan mandat dari tingkat PAC dari tingkat kecamatan Ambalau, Waesama dan Namrole.
Sehingga Agenda Musda pada malam hari tidak menemukan titik terang dan di diskorsing beberapa kali, dan setelah di lanjutkan tidak beberapa lama berujung ricuh, Mukhlis Mahulauw mengamuk dalam ruang sidang Musda, kemudian ada salah satu kader Partai Golkar Kabupaten Bursel mempersoalkan Mandat PAC Namrole.
Akibat hal itu, Ketua OKK Yusry AK. Mahedar, SH.,MH yang dipercayakan selaku pimpinan sidang Musda DPD II Partai Golkar menskorsing sidang hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
“Yusry” yang diwawancarai sejumlah awak media mengatakan bahwa, kami DPD I mengharapkan pelaksanaan Musda dapat berjalan lancar dan aman sesuai arahan saya dan Bapak Ir. Zainudin Booy, MM.
Lanjut Yusry, serial sekecil apapun Dinamika tetap berlangsung, saya punya sikap, DPD II sebagai pelaksana MUSDA, saya mewakili DPD I Provinsi Maluku selaku penanggung jawab MUSDA.
“Itu kebijakan saya sebagai pengurus DPD I di berikan Mandat dan punya rasa tanggung jawab untuk melakukan MUSDA di 11 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Maluku tanpa ada gangguan apapun,”ungkap Yusry.
Terkait permasalahan yang terjadi di MUSDA ini, biasa dalam dinamika politik, saya tidak harus menyampaikan kepada teman-teman, teman-teman sendiri sudah dapat menyaksikan apa yang telah terjadi di ruang sidang tadi,”Pungkas Yusry.
“Saya punya kapasitas sebagai bidang organisasi DPD I partai Golkar provinsi Maluku, karena saya di mandatkan oleh DPD I untuk melaksanakan MUSDA di 11 Kabupaten/kota yang ada di wilayah Maluku, “jelas Yusry.
Tambahnya, jadi ini keputusan saya hari ini, dan saya rasa teman-teman DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Buru Selatan juga akan saling menghargai sesama kader Golkar sehingga saling mengerti seperti apa dan bagaimana.
Kemudian saat ditanya juga, apakah ini tidak berpengaruh terhadap kepentingan partai Golkar dalam menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan direncanakan di Buru Selatan pada tanggal 9 Desember 2020 nanti.
“Dengan tegas Yusry merespon, tidak akan berpengaruh, yang pastinya saat DPP merekomendasikan siapapun yang akan menjadi Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati pada periode 2020-2025, saya sebagai ketua Organisasi menyampaikan kepada seluruh pengurus partai Golongan Karya Bursel agar dapat tunduk dan patuh terhadap keputusan DPP nantinya,”tegas Yusry.
“Siapapun yang mencoba melarikan diri, saya tegaskan akan pecat dan tidak akan kasih ampun, kalau kemarin yang melarikan diri dari keputusan DPP masih di maafkan, kalau saat ini tidak ada kata ampun bagi siapapun, karena ini melanggar Fatsun Partai,”ungkapnya.
Ditambahkan Yusry, Jadi tidak ada satupun kader Partai Golkar Bursel atau di Kabupaten manapun yang ada di Wilayah provinsi Maluku yang mencoba melakukan Pilkada apabila rekomendasi DPP turun dan melakukan perlawanan, maka saya sebagai Ketua OKK akan langsung melakukan pemecatan ditempat dan tidak akan kembalikan lagi haknya sebagai pengurus partai Golkar,”terangnya.
Supaya ada efek jera, karena yang mau masuk di Partai Golkar Bukan satu atau dua saja, Pecat Lima masuk Sepuluh, pecat sepuluh masuk seribu”, tutup Yusry di Akhir wawancara dengan para awak media di Namrole. (**/MN)