Malukuexpress.com, Tokoh muda asal Maluku Bung Michael Wattimena (BMW), kita tahu bersama, sangat mendapat simpatik warga kota Ambon karena kepeduliannya bagi warga kota Ambon yang luar biasa l.
Kepedulian dan kasihnya sangat tinggi bagi siapa saja tanpa memandang buluh. Bahkan hidup kesehariannya sangat merangkul tidak melihat layar belakang orangnya, itulah pribadi dan jati diri seorang BMW. Walaupun hari kajadiannya sudah lewat di bulan kemarin, niat hati mensyukuri kasih Tuhan bagi warga Ambon digelar.
Bertambah usia 52 tahun pada (12/1/21) merupakan anugerah terbesar dari sang Kuasa baginya, walaupun telah berlalu niat berbagi jadi fokus utama.
Saat dikonfirmasikan terkait kehadirannya di Ambon untuk berbagi kasih sesuai informasi dari relawan BMW. Bapa yang sangat penuh keramahan dengan siapa saja itu, menyatakan benar, dirinya merasa terpangil berbagi rasa untuk k.kali ini bersama anak-anak pantiB asuhan, anak cacat serta masyarakat kecil di kota Ambon dengan segala yang dimilikinya.
Menurut bapa yang sangat memiliki kasih dari Semesta, berbagi itu bagian dari kehidupan yang diajarkan orang tua. Hingga sangat rasa terpanggil bagi anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan anak -anak cacat. Sesuai jadwal berbagi diawali panti asuhan Al Madina daerah Wara Desa Batu Merah, selanjutnya menuju Kaleb Hause didaerah karang panjang pukul 12.00 WIT. Dari situ menuju TPU Benteng Karang Dusun Ama ORI dilokasi Toisapu pukul 16.00 WIT.
Menyangkut kegiatan mulia, laki-laki yang miliki lesung pipi dan senyum khas anak Ambon ungkapkan. Apa yang dibuat berbagi pasca HUT ditengah Pandemi covid-19 sudah jadi komitmen, sesuai tema HUT “bersyukur ditengah badai”.Hingga dalam keadaan terpuruk apapun cara dirinya berucap syukur salah satunya santuni mereka yang sangat terpinggirkan. “Mereka yang ada di panti asuhan itu akibat tidak miliki orang tua atau anak yang cacat mental”,tuturnya.
Sebagai orang percaya, bisa berbagi kasih, rasa suatu cara panggilan moril yang harus tulus dibuat. Beta sapa mereka bukan untuk menyombongkan diri, tetapi soal hati nurani, sejujurnya mereka juga tidak pernah berharap BMW hadir. Namun hadir dan beri bingkisan suatu rasa bahagia menyelimuti segala rasa mereka dan itu merupakan suatu ungkapan syukur yang Beta bagi sang Khalik. Lanjutnya hidup didunia ini sementara, selama masih diberikan nafas hidup berkarya untuk sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang itu harus.
Sebab cara itu sebagai ungkapkan syukur dari berkat yang diberikan Tuhan dalam hidup ini. “hidup berbagi sudah jadi kebiasaan dan akan terus dilakukan selama sang pencipta masih berikan berkat”, tandasnya. Bertolong-tolonglah menanggung beban sesama merupakan salah satu yang diinginkan pemilik hidup. Kalau itu kita jalankan dengan kesungguhan hati maka berkat itu akan terus mengalir.(***)