Jaftoran : Beberapa Tahun Terakhir PPN Dumar Tual, Aktifitas Belum Optimal

Tual, MX.com. Pelabuhan Perikanan Nusantara Dumar Kota Tual beberapa tahun terakhir ini belum terlalu beroperasi optimal, Kapal-kapal tangkap belum secara rutin masuk untuk beraktifitas dan melakukan kegiatan bongkar muat di pelabuhan namun dengan adanya infrastruktur yang ada dan pelabuhan perikanan nusantara Dumar Tual  merupakan UPT pusat di bawah Direktorat Jendral tangkap, maka pimpinan kami sudah membuat kebijakan agar menata kapal-kapal yang berada di wilayah laut Arafura ini terkonsentrasi di Dobo, beraktifitas di Dobo, Timika dan Merouke. Hal ini di sampaikan oleh Kepala Dinas Pelabuhan Perikanan Nusantara Dumar Tual Sil. M. Jaftoran, S.Pi.,M.Si di ruangan kerjanya. Jumat (20/09)

Jaftoran menjelaskan bahwa di Dobo Kabupaten kepulauan Aru, itu mungkin akan di urai dan dibagi sehingga sebagian kapal tangkap ikan masuk di sana dan sebagian kapal tangkap ikan masuk di Tual untuk beraktifitas, memang harapannya aktifitas kapal perikanan ini, tetap di dorong sehingga dengan hadirnya kapal-kapal perikanan beroperasi melakukan aktifitas di PPN Dumar Tual, tentu dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat di sekitarnya, ada perputaran uang di pasar dan memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah (PAD).

Lanjutnya, untuk lokasi pelabuhan PPN Dumar Kota Tual ini ada 16 hektar itu, 10 hektar akan di jadikan pengembangan kawasan Industri dan dari 10 hektar itu 5 hektar sudah terikat kontrak dengan pihak ketiga, dalam hal ini perusahaan yang sudah berminat untuk berinvestasi di PPN Dumar Tual sehingga kewajiban mereka untuk membayar penerimaan Negara bukan Pajak itu sudah di setor dan kami sudah menyetor langsung ke kas Negara tinggal waktunya mereka membangun saja, dan terlihat dalam kawasan ini, kurang lebih 55 unit kontainer yang masih di dalam lokasi ini. Karena memang sesuai perkembangannya diakhir tahun 2018, kami sudah melakukan kegiatan bongkar muat kontener-kontener langsung di Pelabuhan PPN Dumar Tual.

Tambahnya, Lalu diturunkan kontaneir, lalu di muat ikan setelah itu, diangkat kembali dan di bawa ke Surabaya, awal tahun 2019 sampai bulan maret itu mulai putus lagi diakibatkan oleh kapal-kapal yang masuk bongkar di Tual lebih banyak, cenderung memilih ke Dobo. karena dari sisi teknis Dobo lebih dekat dengan daerah fhisingron mungkin dari sisi pertimbangan pemilik kapal lebih memilih di Dobo, karena lebih efisien dari biaya operasional, tetapi dari sisi regulasi khan tidak mungkin karena pelabuhan Dobo sudah over kapal sit, dikarenakan terlalu banyak kapal disana, dan belum ditunjang dengan infrastruktur dan lain sebagainya. Sehingga mungkin dibatasi dan dibagi sebagian di Dobo dan sebagian di Tual.

‘Itu kebijakan yang sudah disampaikan oleh pimpinan kami di pusat sehingga harapannya mungkin kontainer yang sisa ini dalam waktu dekat kita akan melakukan kegiatan bongkar muat, dan mudah-mudahan bukan 50 tetapi semakin banyak dan semakin meningkat lagi kedepan. “Kalau yang sudah berinvestasi langsung dengan meningkatkan kontrak sewa lahan disini, dan sudah ada (empat) investor pada tahun 2018-2019”,”bebernya.

Tambahnya, kita tetap mendorong karena dalam perjanjian itu ada time minutsnya, ada sekian bulan diwajibkan harus membangun dan kita tetap mendorong sehingga tetap mereka membangun klostor di darat sehingga mendorong juga kapal-kapal yang masuk dan bisa melakukan sistim bongkar muatannya bisa berjalan normal.

Maka dari itu, kapal-kapal tangkap ikan yang beroperasi saat ini hanya kapal-kapal lokal setelah adanya moratorium yang terjadi beberapa waktu lalu sehingga kapal-kapal asing oleh kebijakan menteri lewat Peraturan Menteri Nomor 56 itu, maka namanya kapal asing tidak ada lagi di wilayah Republik Indonesia yang ada hanya kapal-kapal lokal berbendera Indonesia, Buatan Indonesia ABKnya seluruhnya warga Negara Indonesia. Sementara ukuran rata-rata kapal dari laut Arafura itu diatas 50 GT sementara kapal-kapal lokal yang ada dibawah 50 dan 30 GT, itu pun bisa diharapkan masuk beraktifitas di PPN Dumar Tual.

Olehnya itu, solusi yang terbaik lewat rapat koordinasi secara intens baik di Pusat maupun Pemerintah daerah sudah dilakukan dan Walikota Tual juga pernah melakukan pertemuan di Jakarta termasuk DPRD dan itu semua muaranya bagaimana mendorong kapal-kapal yang berada di laut Arafura untuk masuk beraktifitas di PPN Dumar Tual. Tentu harapannya, lewat kapal yang masuk itu dapat memberikan multi proyek terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun peningkatan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Tual. (Ohbut Naraha)

Pos terkait