Ambon, MX. com. SMP IT Assalam salah satu SMP Swasta yang berada dikawasan Galunggung, dalam tahun ajaran 2019-2020 ini meloloskan 34 siswanya mengikuti UNBK, yang mana tahun ini adalah tahun kedua sekolah ini mengikuti UNBK, namun proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2020 ini, sebagai Kepala Sekolah sangat kecewa bahkan bingung karena Alokasi Anggaran untuk UNBK tidak ada atau tidak dianggarkan, Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud, “kata Kepala SMP IT Assalam Idrus, S.Pd saat ditemui media ini diruang kerjanya, Selasa (18/2).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana Ujian Nasional Berbasis Kertas, itu alokasi anggarannya sangat besar, bahkan mencapai Triliun, karena dianggarkan dalam APBN, namun tahun ajaran 2019-2020 ini, yang mana semua sekolah termasuk SMP IT Assalam, harus mengikuti UNBK, alokasi anggarannya tidak ada sama sekali, bahkan disuruh pakai dana BOS padahal BOS juga belum dapat, dengan begitu Kemendikbud tidak jelas, “ungkapnya.
Dikatakan pula, sewaktu Ujian Nasuonal Berbasis Kertas dengan anggarannya sangat besar dengan biaya yang mahal, seperti biaya Distribusi, Cetak, biaya Pengawalan, termasuk pembayaran untuk pengawas, teknisi, pengambilan naskah, rapat sampai dengan sosialisasi, semuanya dianggarkan dalam APBN, sebaliknya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang anggarannya sudah kecil, dimana Kemendkbud tidak lagi distribusi soal dengan penggandaannya, termasuk tidak ada pengawalan, alokasi anggarannya tidak ada, biayanya dibebankan pada masing-masing sekolah, yang beralih ke dana BOS, yang mana pencairannya 4 bulan sekali, jika dana itu dicairkan April sementara operasional selama Januari, Februari, Maret, bagaimana, proses ini yang membingungkan kami dengan kebijakan Negara, dalam hal ini Kemendikbud.
“Untuk itu paling tidak kemendikbud jalin kerja sama dengan pihak Telkom, karena pelaksanaan UNBK disetiap sekolah yang paling utama Jaringan, untuk pelaksanaan UNBK tersebut”, “ungkapnya tutup. (**)
Pewarta : LI
Editor : Admin
