Kolatlena Minta Armada Kapal Pelni Ditambahkan Melayani Rute SBT

Ambon, MX. Com. Masih banyaknya ketersolasian transportasi laut ke desa maupun kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) membuat anggota DPRD Provinsi Maluku, komisi I, Alimudin Kolatlena angkat bicara. Senin (20/1)

“Presiden Jokowi ingin menjadikan indonesia sebagai poros maritim dunia dengan membangun konektivitas antar pulau dengan program tol  laut.Namun, sampai dengan hari ini, Kabupaten SBT belum tersentuh dengan baik,” ujar Kolatlena.

Menurutnya, Kabupaten SBT masuk dalam gugus pulau VI dimana hingga saat ini masih berperang keras dengan terisolasi transportasi laut.Padahal, seiring dengan konsep pembangunan gugus pulau yang ingin membangun yaitu menjadikan laut sebagai penghubung bukan pemisah.

“Saya minta, Dinas Perhubungan Maluku dapat berkoordinasi dengan pihak Pelni agar dapat menambahkan armada kapalnya melayani rute-rute pulau yang tidak disinggahi kapal pelni lainnya di SBT,” katanya.

Pasalnya, masyarakat tidak bisa berharap banyak pada kapal milik swasta karena rutenya juga di atur oleh mereka sendiri.

Dijelaskan, hingga saat ini, masyarakat di Kesui maupun Teor masih terisolasi dengan angkutan laut yang diakibatkan karena kapal yang melayani rutenya hanya satu kali singgah  dan balik langsung ke Ambon.

“Bayangkan, satu kapal Pelni hanya sekali singgah saja di Kesui maupun Teor selanjutnya, setiba di Tual balik langsung ke Ambon,” ungkapnya.

Akibatnya, masyarakat yang di Kesui maupun Teor yang ingin berpergian ke daerah lain harus ke Tual baru ke Ambon dan dilanjtkan ke daerah ditujunya.Dan, itu memerlukan biaya yang sangat besar.

Tentu hal tersebut sangat menghambat aktifitas masyarakat yang hendak melakukan aktifitas perekonomiannya.

Olehnya, harus adanya perhatian serius dari pemerintah daerah yaitu kabupaten maupun provinsi dalam rangka menyelesaikan masalah transportasi laut ini.

Dirinya juga menyinggung terkait lama berlabuhnya kapal Pelni di pulau Banda. “kalau 2 hari berlabuh di Pulau Banda itukan sangat merugikan.Lebih baik waktu yang terbuang tersebut dapat dipakai untuk melayani rute lainnya,” tegasnya. (**)

Pewarta : AN

Editor : Alfa

Pos terkait