Masyarakat Butuh Kendaraan Transfusi Darah, Proses Pengadaan Lambat

Langgur, MX.com. Masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual saat ini sangat membutuhkan mobil pelayanan tranfusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun Langgur untuk segera beroperasi di lapangan agar membantu para pasien yang ada di rumah sakit saat membutuhkan pertolongan darah,” hal ini disampaikan Salah satu warga masyarakat (keluarga pasien) yang enggan namanya dipublikasikan. Senin (23/09)

Dirinya menjekaskan bahwa RSUD Karel Sadsuitubun Langgur seharusnya sudah memiliki kendaraan transfusi darah guna membantu keluarga miskin (pasien) yang membutuhkan darah dan tidak kesulitan lagi untuk mencari para pendonor, tetapi ada kemudahan bila membutuhkan darah maka para pendonor bisa di datangi petugas pada rumah dan kampung untuk hendak melakukan kegiatan donor darah langsung untuk menyumbang darah sebagai stok rumah sakit, paling tidak sudah ada kendaraan yang di lengkapi peralatan dan petugas untuk turun langsung melakukan donor darah di lapangan (dalam mobil di maksud).

Terhadap harapan masyarakat ini, Media ini mengkonfirmasi pihak RSUD Karel Sadsuitubun Langgur namun Direktur keluar daerah maka di konfirmasi dengan Bagian Perencanaan, dalam hal ini Kasubag Perencanaan Yopi Ubro di ruang kerjanya. Selasa (24/09).

Ubro menjelaskan bahwa untuk tahun 2019 ini, ada pengadaan 1 buah Unit mobil Tranfusi darah namun sekarang dalam proses, kendaraan itu memang kontraknya sudah siap tetapi belum ada. Karena kebetulan juga batas masa kontraknya belum selesai dan jatuh temponya pada November 2019 dan kita sudah konfirmasi berapa waktu lalu, dan memang saya bukan PPK atau PPTK namun saya kasubag perencanaan dan kami juga mencoba mengkonfirmasi untuk pengadaan mobil itu sendiri.

Lanjutnya, kemarin setelah kita mendapat informasi bahwa untuk mobil itu, mereka mempertanyakan kepada kita, bahwa dari diler itu mereka proses memakai plat hitam karena dari mereka tidak langsung dari diler ke perusahaan, karena penyedia memakai plat hitam, jangan sampai seolah-olah dari penyedia itu memberikan mobil bekas maksudnya, mereka konfirmasi dan kita bilang pada dasarnya kendaraan untuk kebutuhan dinas rumah sakit dan karena itu harus plat merah karna memang aturan di diler misalnya seperti begitu maka kita perlu ada surat keterangan semacam rekomendasi dari diler ke penyedia, dalam hal ini bahwa memang balik plat hitam ke plat merah tetapi bukan merupakan tanggung jawab rumah sakit pada prinsipnya rumah sakit terima itu sesuai dengan kontrak plat merah.

Ubro lebih jauh menjelaskan bahwa pengadaan tersebut menggunakan pihak ke tiga bukan pengadaan langsung dari rumah sakit, kalau yang menangani itu perusahaan Indonesia Pintar dan itu lewat proses pelelangan sendiri dan saya juga tidak terlibat di dalamnya, nanti hasil lelangnya baru saya ketahui, kalau saya tidak salah. Mungkin lebih jelas kita lihat kontrak.

Saat di tanya tentang keterlibatannya maka dirinya mengatakan bahwa pengadaan itu langsung kepada PPK dan PPTKnya, kebetulan saya tidak menangani langsung dan itu PPK dan PPTK. Sebab persyaratannya melalui LPSE. Kalau PPKnya, Direktur langsung karena di RSUD Karel Sadsuitubun ini, tidak ada yang punya sertifikat ketentuannya langsung pimpinan, dan kalau nilai kontrak nominalnya saya tidak ketahui pasti tapi 900 juta lebih berdasarkan nilai kontrak dalam perencanaan kita dengan teman-teman di bidang unit transvusi darah, serta apa-apa yang kita sesuaikan itu, rekomendasinya dari sana berdasarkan kebutuhan dan pagu dan soal speknya kita sudah sampaikan di waktu lelang dan pasti ada di kontrak.

Ketika di tanya tentang dana tersedia sesuai dengan RUP penyedia RSUD Karel Sadsuitubun yang nilainya 1 Milyar empat ratus lebih itu dengan nilai pengadaan sekitar 700 lebih itu bisa menjamin soal mutu dan kualitas sesuai dengan speknya. Ubro menjelaskan bahwa yang kami ketahui sesuai pagu itu 974 juta sementara nilai di maksud itu, di luar kewenangan kami dan kendaraan yang di pesan pasti sesuai speknya dan terjamin mutu dan kualitasnya yang di butuhkan dan harapannya mungkin kendaraan transfusi darah di maksud sampai sebelum masa terakhir kontrak 29 November 2019,” tandasnya tutup. (Metty Naraha)

Pos terkait