SBB, MX. com. Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, Drs. Mohammad Yasin Payapo, M.Pd mengharapkan dengan hadirnya Komando Distrik Militer (Kodim) di Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku maka kondisi Keamanan Seram Bagian Barat makin aman.
“Kalau ada Kodim di sini, maka saya harapkan ada kerjasama dengan pihak Kepolisian maka kondisi di sini semakin aman,” kata Payapo.
Bupati yang ditemui sejumlah awak media saat bersama Pangdam XVI Patimura, Mayor Jenderal TNI DR. Marga Taufiq, S.H.,MH saat meninjau lahan yang dipersiapkan sebagai Markas Komando Distrik Militer (Kodim) Ke enam di Kabupaten SBB, pada Kamis (5/9).
Untuk Persiapan Pembangunan Kodim di SBB lahannya juga telah dipersiapkan Pemda SBB, “ini sudah fix di ratakan dengan Anggaran Pemerintah Daerah,” sebut Payapo. Sebelumnya terjadi kontroversi saat penyiapan lahan Kodim di SBB dimana lahan yang di tetapkan di Waihuang ternyata lahan bersertifikat milik mantan Bupati Seram Bagian Barat, Jacobus Puttileihalat, bahkan lahan itu menjadi rebutan saling klaim antara petuanan Etti dan Piru.
Terkait keberadaan Kodim di SBB yang dapat meningkatkan stabilitas keamanan di Kabupaten Saka Mese Nusa ini, Pangdam Pattimura menyatakan untuk mengatasi konflik pihaknya lebih mengutamakan pendekatan Kearifan Lokal.
Marga Taufiq menyatakan, pembangunan Kodim baru di Kabupaten SBB adalah sejalan dengan pengembangan gelar kekuatan pasalnya, untuk Provinsi Maluku Komando Distrik Militer baru berjumlah lima yakni Kodim 1502/Masohi, Kodim 1503/Tual, Kodim 1504/Ambon, Kodim 1506/Namlea, Kodim 1507/Saumlaki sehingga harus ada penambahan satu Kodim di SBB menjadi enam.
Mantan Panglima Divif 2/Kostrad ini menyatakan, pada kunjungan hari ini, sebelum dirinya menyeberang kembali ke kota Ambon, perwira berbintang dua itu bersama rombongannya sempat berputar-putar diatas langit petuanan Piru dengan Helikopter Milik TNI-AD, Kami sempat berputar beberapa kali di udara untuk melihat strategisnya tempat tersebut dan tempat memang tepat, ini sangat cocok dan masuk akal,” cetusnya
Ia menandaskan, semestinya pada setiap Kabupaten baru ada Markas Komondo Distrik Militer (Makodim) namun karena keterbatasan terkadang ada satu Kodim yang melayani tiga Kabupaten sehingga kalau ada diperlukan sering mengalami keterlambatan. “Apa tidak capek Dandimnya itu, sehingga kalau ada apa-apa sering terlambat,”cetus Marga Taufiq.
Pangdam sempat mengungkapkan latar belakang pembangunan Kodim di SBB, pasalnya menurutnya untuk Pembangunan Kodim biasanya bangunannya dibangun duluan, baru Personilnya ditempatkan, tetapi kali ini tidak, Personilnya disusun baru bangunannya dibangun, “apa tidak hebat tentara Kita, Saya tidak pernah tanyakan Dia tidur dimana? tetapi Dia sudah atur sendiri, Saya disini, Saya disini,” ungkap Pangdam membanggakan Bawahannya.
Marga Taufiq mengungkapkan, di Tahun 2020 pihaknya sudah mulai membangun perumahan setelah itu baru kantor, pasalnya di beberapa tempat, kepala Daerah menganggarkan pada APBD contohnya di Halmahera Tengah Pemda memberikan tanah karena itu kita cepat membangun. Selain itu, putra Daerah juga direkrut menjadi tentara, disana ada 18 Tentara putra daerah Halmahera dan tidak boleh diganggu jatah tersebut. Hal yang sama juga akan diberlakukan di Seram Bagian Barat ‘yang paling bagus untuk menjaga kampungnya adalah tentara-tentara di sini’,”cetusnya tutup. (NK)