BB. MX com. Kepala SMK Negeri 11 Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku Thomas de fretes, S.Pd mengambil langkah cepat karena prihatin dengan merebaknya wabah pandemik virus corona (Covid 19) yang begitu cepat, bahkan telah jatuh korban di berbagai dunia termasuk di Indonesia.
Dalam upaya pencegahan tersebut, de fretes memerintahkan para siswa dan siswi Jurusan Farmasi Industri untuk bisa memproduksi cairan HANDSANITEZER dengan di dampingi oleh seorang guru pembimbing dengan latar belakang pendidikan sarjana Farmasi yaitu Usman S.Farm. Mere dan hasilnya mereka berhasil memproduksi cairan anti septik dengan nama HANDSANITEZER, “tandas defretes saat di wawancarai dirumah pribadinya di desa Kairatu, senin (30/3).
Lanjutnya, Tujuan diproduksi Handsanitezer untuk mencegah merebahnya wabah pandemik virus corona yang begitu cepat mengancam keselamatan manusia. Jadi pada prinsipnya ini tindakan cepat untuk menghindari terjangkitnya wabah pandemik corona terhadap masyarakat yang ada di kecamatan kairatu.
“HANDSIDEZER ini diproduksi dengan komposisi Ethanol 95 %, Aloe vera dan aquades. Kemudian cairan HANDSIDEZER dikemas dalam botol ukuran 25-30 ml dengan jumlah 274 botol, dan mereka berhasil memproduksi HANDSIDEZER sebanyak 274 botol dan disalurkan ke gereja, mesjid, puskesmas rawad nginap kairatu, pelabuhan feri ASDP waipirit”, “ungkapnya.
Tambahnya, mekanisme yang telah kami lakukan adalah pembagian atau penyaluran HANDSIDEZER ini secara gratis atau Cuma-cuma. Intinya masyarakat bisa menggunakannya untuk mencuci tangan pada saat bersalaman atau bersentuhan dengan orang lain.
Menurut defretes, ini langka pertama yang dibuat karena ini kejadian luarbiasa yang membuat kami pihak sekolah ibah dengan kondisi kehidupan sosial masyarakat yang ada dikecamatan kairatu. Langkah kedua, kami akan produksi HANDSIDEZER untuk nantinya diberikan ke Kepala cabang dinas pendidikan Provinsi Maluku Abidin Papalia dan Kepala OPD dinas kesehatan kabupaten Seram Bagian Barat. Soal distribusinya kami serahkan kepada kedua bapak yang memiliki otoritas, itu sudah bukan lagi kewenangan saya selaku kepala sekolah, “Ungkap Defretes tutup. (**)
Pewarta : Fredy Pentury.
Editor : Alfa