Pemanfaatan DD dan ADD, Raja Akui Keterlambatan Pembangunan Desa Akibat Tidak Baiknya Sarana Transportasi

Aktifitas Perkantoran di Kantor Desa Hukuanankotta Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat. Ist

SBB, MX. Com. Proses pembangunan dengan menggunakan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) yang diperoleh dari APBN dan APBD diperuntukan untuk kepentingan kemajuan desa. Anggaran miliaran rupiah tersebut membawa keuntungan besar untuk masyarakat. Namun tidak menutup kemungkinan berujung pada kegagalan pembangunan akibat penyalahgunaan anggaran oleh pimpinan pemerintahan tinggkat desa. Rabu, (11/3) responden media ini melakukan pengamatan langsung di negeri Hukuanakota. Terkait informasi yang diperoleh bahwa terjadi kegagalan pembangunan di negeri yang bertajuk Hitisa tersebut. Data lapangan yang ditemui, negeri yang sarana transportasi (jalan) sangat buruk itu, berhasil dalam pelaksanaan pembangunan. Kenyatannya tersedia kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kantor Desa, Balai Pertemuan dan juga kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta pasar rakyat yang sementara dalam tahapan pembangunan.

Dari bukti dilapangan yang diperoleh. Media ini melakukan konfirmasi dengan Raja Negeri Hukuanakota John Soriale di kediamannya pada Jumat (13/3). Soriale mengatakan bahwa dirinya bersama staf pemerintah negeri sangat serius dalam proses pembangunan di Hukuanakota. Sebab kami memiliki prinsip bahwa hukuanakota adalah milik kami sehingga tanggungjawab sebagai anak negeri harus mewujudkan pembangunan dengan baik.

Terkait tantangan sarana transportasi yang tidak baik tersebut. Pensiunan PNS ini mengungkapkan bahwa itu sebuah konsekuensi kami sebagai pemimpin yang sudah bersedia melayani masyarakat di daerah terisolasi. “Saya harus mempertanggungjawabkan amanat rakyat yang telah diberikan”, “terangnya.

Sampai tahun ke empat kepemimpinan ini, pemerintah desa hukuanakota telah mewujudkan program Pengadaan MCK, Pengadaan Anakan Pala dan Cengkih sekaligus biaya pemeliharaan yg diberikan langsung kepada penerima bantuan, ternak ayam, sapi, pembangunan kantor desa, kantor BPD, balai pertemuan dan saat ini proses pembangunan pasar dan kantor BUMDes sementara dilakukan,”bebernya.

Selaku pemimpin desa, Soriale meminta maaf kepada pemerintah daerah dan masyarakat, sebab terkadang proses pembangunan tersebut diselesaikan tidak tepat waktu. Hal ini berdampak dari kondisi jalan yang tidak mendukung, sebab tiba waktu datangnya musim hujan proses mobilisasi material tidak bisa dilaksanakan. Namun setelah musim hujan selesai semuanya material dapat terdistribusi dan pekerjaan dapat terselesaikan. Faktor ini yang membuat proses pembangunan berjalan sedikit terlambat, “ungkapnya.

Saat ini sarana transportasi sudah membaik. Karena telah dilakukan proses pengerasan dengan menggunakan sirtu yang anggarannya bersumber dari pemerintah kabupaten SBB sehingga proses pembangunan akan lebih cepat terselesaikan.

Soriale menyampaikan terima kasi juga kepada Bupati yang telah mendorong proses pembangunan jalan menuju Hukuanakota dan selalu setia memberikan perhatian kapada negeri-negeri di daerah pegunungan. (**)

Pewarta : G007

Editor : Alfa

Pos terkait