Ambon, MX. Terisolasinya akses jalan, akibat kerusakan yang dialami jembatan Wai Kaka di Tala, telah memberikan dampak yang buruk bagi pengguna kendaraan Truck Besar lintas Seram – Masohi, Tehoru, Laimu, Kobisonta. Yang memang solusinya adalah penyebrangan dengan Ferry. Namun sekarang dengan 1 armada yang melayani, malah yang terjadi menjadi pelayanan terburuk yang dilakukan oleh Pihak ASDP Persero Cabang Ambon serta Pihak Perhubungan Maluku dan Jajarannya yang memang mumpun mengurusi hal-hal ini. Kini dan sekarang Puluhan Truck di Hunimua Liang dan Masohi Kabupaten Maluku Tengah sedang menumpuk dan semakin menumpuk.
Hasil Pantauan Mediaonline Malukuexpress.com di lapangan Dermaga Penyebrangan Ferry Hunimua Liang. Rabu (21/8). Terlihat terjadi Penumpukan Besar-besaran daripada Truck-truck yang membawa sembilan (9) bahan pokok ke daerah lintas Pulau Seram dan kondisi ini sangat terlihat sampai hari ini di Pelabuhan Penyebrangan Ferry Hunimua. Puluhan Sopir Truck yang berada di Dermaga Penyebrangan Ferry Hunimua Liang yang dikonfirmasi salah satunya Toton mengatakan bahwa, kami (sopir-sopir) merasa kesal dengan pelayanan yang dilakukan oleh pihak PT. ASDP (Persero) Cabang Ambon, dikarenakan sampai hari ini, kami terisolasi dengan belum dberangkatkan oleh ASDP. “Sudah 3 hari, Truck saya bahkan teman-teman tidak terlayani alias belum diberangkatkan, kami menumpuk di liang sampai sekarang, dengan pelayanan ferri yang hanya 1 ferri yang melayani”, kapan selesainya dengan kondisi penumpukan yang makin hari makin padat di areal dermaga liang ini’,”cetusnya.
Lanjutnya, Kami terus meminta keterangan keberangkatan tapi toh, yang terlayani hanya 1 ferry, terus kami meminta supaya ada solusi penambahan armada lagi, namun toh kadang 2, eh besok-besoknya lagi 1 yang melayani, akibatnya kendaraan makin hari membludak sekarang ini.
Tambahnya, Atau paling pihak ASDP menambahlah armada sehingga bisa terlayani dengan baik, “kasihan khan masyarakat nantinya, jika ketergantungan terhadap Kebutuhan 9 bahan pokok di daerah-daerah yang masih terisolir di pulau seram, dimana mereka sangat membutuhkan. ‘toh pemerintah yang buat susah rakyatnya sendiri’, “ kesalnya.
Ditempat yang sama, salah satu sopir Simon mengungkapkan, kami hanya perlu penambahan armada ferri supaya tidak terjadi penumpukkan besar-besaran di dermaga liang. ‘paling tidak pihak ASDP Cabang Ambon bersolusilah, berkoordinasilah sehingga ada penambahan armada’,”terangnya.
“Kami (sopir-sopir) sudah berhari-hari di Liang, saya saja sudah memasuki 4 hari di liang, dan kendaraan saya belum naik, jurusan saya Ambon-Laimu”, ongkos sudah terkuras habis di liang, belum lagi jika nantinya berangkat, tapi belum-belum lagi berangkat, akibat ferry hanya 1 yang melayani, kapan selesainya”,”paparnya dengan kekesalan.
Olehnya itu, Dimintakan Bapak Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, Ketua DPRD Provinsi Maluku Edwin Huwae, SH, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Angky Papilaya dan Jajarannya, serta Pihak General Manager ASDP Cabang Ambon dan Jajarannya untuk melihat kondisi yang terjadi sekarang ini di hunimua liang dan Pelabuhan Ferry Ina Marina Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah yang akan ke Ambon. ‘Jika kondisi ini terus menerus terjadi maka efek bagi ekonomi kita di Maluku semakin hari semakin terpuruk dan terpuruk, dan upaya dari pemerintah dengan namanya TOL Laut ternyata memang bohong alias ‘GATOT’ Gagal Total mengerucut di Provinsi ini, “tutupnya. (Tim)