SBB, MX. Pelayanan PLN Ranting Taniwel sangat mengecewakan Masyarakat di daerah tersebut, pasalnya pelayanan kelistrikan untuk masyarakat didaerah itu masih sangat jauh dari kata memuaskan.
Tokoh muda Taniwel, Felix Pelatu lewat rilisnya kepada media ini Sabtu, (20/7) menyatakan pelayanan penerangan listrik di Kecamatan Taniwel, Kabupaten SBB sangat memprihatinkan.
Khususnya di daerah pegunungan, pelayanan listrik yang amburadul ini sering menjadi pembicaraan Masyarakat setempat, menurut mereka, setelah NKRI merdeka Masyarakat Taniwel yang bermukim di pegunungan belum pernah merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya dalam hal penerangan listrik.
Menurut Peilatu, dari Keenam Desa di daerah Taniwel Gunung yakni, Laturake, Buria, Riring, Rumah soal, Lohia dan Neniari dengan jumlah pelanggan masing-masing berkisar antara 1000- hingga 2000 pelanggan masih kerap hidup dalam kegelapan.
Ironisnya ada pelanggan yang rumahnya tidak menyala selama 9 bulan, tetapi tiba-tiba Petugas PLN datang menagih rekeningnya sehingga tidak diketahui dasar penagihan rekening tersebut, bahkan jika tagihan tersebut tidak dibayarkan maka pihak PLN langsung memutus aliran listrik ke rumah tersebut.
Karena itu, Peilatu meminta General Manager PT PLN Wilayah IX, Maluku dan Maluku Utara untuk segera mengevaluasi kinerja Kepala PLN Cabang Masohi, Kepala Unit Layanan Pelanggan Piru dan Kepala PLN Ranting Taniwel agar segera menghentikan praktek-praktek yang menyusahkan Masyarakat di Kecamatan Taniwel khususnya di daerah pegunungan.
Peilatu menyatakan, dengan seluruh potensi alam yang dimiliki, wilayah Taniwel Pegunungan memiliki peluang untuk berkembang dan perekonomian Masyarakat dapat bertumbuh hanya saja kendala penerangan dan akses informasi yang menjadi penghambat, “Kami berharap, supaya pihak Pemerintah Daerah maupun dinas terkait bisa melihat persoalan Penerangan Listrik, karena persoalan ini sangat urgen bagi Kami,”cetusnya. (NK)