Bursel, MX. Di bulan Agustus 2019 ini, PLN Waesama kurang normal dalam melayani masyarakat dalam menyalakan lampu, ini terhitung sejak tanggal 21-27 Agustus 2019. Lampu PLN Waesama tidak selalu normal dan tidak ada tanggapan dari pihak PLN terkait pemadam lampu, ketika dikonfirmasi warga, dan hingga kini masyarakat Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku terus mengeluh dengan persoalan Penerangan PLN yang di sebut abal-abal ini.
Salah satu warga, Lopiyanto Seknun yang dikonfirmasi. Rabu (28/8) membeberkan beberapa fakta terkait kinerja PLN Waesama ini.
‘Jadi PLN ini dalam hal pengumuman ke masyarakat terkait lampu padam, PLN tidak pernah memberikan pengumuman kepada masyarakat lewat lisan maupun tulisan, sampai-sampai masyarakat juga heran dengan matinya lampu secara sepihak oleh PLN’,”ketusnya. Lanjutnya, dan sudah ada beberapa kali pergantian pimpinan ranting wilayah kecamatan waesama tetapi hal yang paling buruk ada di pimpinan yang sekarang ini, bahkan pimpinan yang sekarang, kami tidak tahu namanya siapa padahal kami sudah memiliki salah satu nomor hp yang namanya Aldi yang berperan sebagai operator mesin untuk bertanya, he malah susah juga menghubunginya bahkan menelponnya tidak pernah aktif, sms pun tidak pernah di balas. ‘Kami pun merasa heran, kenapa dan ada apa? sehingga nomor ponselnya tidak pernah aktif’,”ungkapnya.
Tambahnya, Ironisnya, ada lima (5) buah mesin PLN yang beroperasi dari Waetawa sampai ke desa Wali,”ini saya kira cukup untuk melayani untuk dua kabupaten ini. Sebab, Wilayah operasi mesin PLN tersebut dari Kecamatan wamsisi sampai waetawa dua mesin, ke kota kecamatan wamsisi desa wali ada tiga, kok lampunya padam terus.
“Kok Kabupaten kami ini di kategorikan sebagai kota yang cukup gelap padahal kalau untuk pembayaran ada tunggakan di masyarakat dua bulan saja dari petugas PLN datang langsung putus tetapi mau manyala tidak menyala”, “pungkasnya.
Olehnya itu, kami Meminta kepada General Manager Wilayah Maluku dan Maluku sebagai Pusat induk PLN Wamsisi untuk memberhentikan dan memecat pimpinan ranting yang kurang objektif dan tidak selalu koperarif seperti itu. ‘Identitasnya saja tidak pernah diketahui publik dan kurang melayani”, “paparnya. (LS)