Tual, MX. Com. Pemerintah kota Tual melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan uji kompetensi, penguatan dan seleksi bagi para Kepala sekolah yang ada pada wilayah pemerintahan kota Tual mencakup Lima kecamatan antara lain dari kecamatan Kur Selatan, kecamatan Kur, kecamatan Tayanto Tam, kecamatan Dullah Selatan, dan kecamatan dullah Utara yang melibatkan kepala sekolah dan calon kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam rangka seleksi kembali untuk pengisian pada jabatan kepala sekolah yang dilaksanakan di aula kantor Walikota Tual selama dua hari terihung tanggal 27-28 Desember 2019, “Hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Pendidikan dna Kebudayaan kota Tual. Muhammad Zein Renhoat kepada media ini di kantor Walikota Tual seusai melakukan uji bagi para kepala sekolah.
Lanjutnya, uji kompetensi, penguatan dan seleksi para kepala sekolah dimaksud melibatkan para penguji diantaranya, dua orang perwakilan dari Ambon yakni dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan Inspektur serta Plt Badan Kepegawaian kota Tual dan kepala Dinas Pendidikan dan kepala Bidang PNFI-kegiatan ini ada dua bagian yakni pertama penguatan bagi para kepala sekolah yang selama ini menjabat sebagai kepala sekolah lalu yang kedua adalah seleksi bagi calon kepala sekolah yang nanti kita seleksi dalam rangka untuk menempati sekolah-sekolah yang belum ada kepala sekolah yang definitif.
Tambahnya, untuk penguatan kepala sekolah itu adalah dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi kaitannya dengna tugas pokok dan fungsi mereka sebagai kepala sekolah. Renhoat lebih menjelaskan lagi bahwa nanti selesai dari kegiatan uji yang dilakukan terhadap calon dan kepala sekolah yang ada ini hasilnya kita sampaikan kepada Walikota Tual, nantinya sekolah-sekolah yang masih kosong itu akan ditempatan kepala sekolah difinitif berdasarkan hasil seleksi. Sedangkan sekolah yang sudah ada kepala sekolah itu bisa saja terjadi mutasi antara kepala sekolah yang satu dengan yang lain di sekolah yang berbeda dan itu kewenangan ada pada Walikota.
Ketika ditanya kondisi yang dihadapi bagi sekolah-sekolah di kecamatan pulau-pulau sering terjadi satu kepala sekolah diperbantukan satu guru PNS? Renhoat menjelaskan bahwa ini terkait dengan jumlah guru PNS yang ada di kota Tual kalau memang kita hitung berdasarkan kebutuhan guru di sekolah-sekolah baik itu TK, SD, maupun SMP jelas tenaga guru itu belum cukup karena itu sekalipun dipulau itu, jangankan di pulau-pulau di daratan Dullah Utara dan Selatan itu guru-guru di SD maupun SMP belum terpenuhi ini bukan karena apa-apa, tetapi hanya PNS-nya masih sedikit sekalipun pada pengangkatan beberapa tahun yang lalu sudah diangkat dan itu menambah, tetapi ada juga yang kurang karena ada yang pensiun, ada yang meinggal, dan lain sebagainya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan guru memang dalam proses yang cukup panjang terkait regulasi atau aturan baru yang dilaksankan oleh pemerintah.
Tambahnya, kita berdoa saja mudah-mudahan di tahun 2020 itu bisa berjalan, maka secara bertahap guru di daratan pulau Dullah ini teristimewa di tiga kecamatan Pulau Kur, Kur Selatan dan Tayando Tam secara bertahap akan penuhi sekalipun selama ini masih terdapat hanya satu kepala sekolah dibantu satu guru PNS. Tetapi pemerintah daerah sudah mengantisipasi hal itu sehingga terjadi pengangkatan dan rekrutmen guru tenaga honor untuk membantu di sana – jadi memang dari sisi PNS-nya itu masih kurang tetapi kalau kita hitung dengan Honda (Honor Daerah) itu maka semua sekolah sudah terpenuhi semua gurunya. Nah, tinggal saja pengangkatan tahun 2020 untuk PNS dan P3K oleh pemerintah ini maka, akan ditempati di sekolah-sekolah yang masih kekurangan tenaga guru itu dan secara perlahan guru Honda (Honorer Daerah) itu secara perlahan-lahan akan dikurangi sesuai kebutuhan. Ketika ditanya tentang guru kontrak? Renhoat menjelaskan bahwa memang jelas beberapa tahun ini guru Honda (Honor Daerah) itu memenuhi kebutuhan guru di sekolah-sekolah jadi seperti yang saya sampaikan kalu kita hitung habis tenaga guru PNSnya saja jelas masih kurang tetapi dengan adanya pengangkatan guru Honor Daerah itu, maka semua guru di sekolah-sekolah itu sudah terpentuhi sekalipun kita akui bahwa sebelum itu belum sesuai komptensi yang diharapkan pendidikan saat ini. (Metty Naraha).