MBD, MX.com. Masyarakat Desa Watuwei menghadapi Pemilihan Kades Periode 2019-2025 pada Tanggal 07 November 2019 jam 11.00 Wit Sampai selesai, yang berlangsung di Balai Desa Watuwei, dalam Pilkades di maksud ada 3 calon yang bertanding dalam pemilihan di maksud, Urbanus Raprap, Wardianus Erlely, Piter Lepertery, dalam pemilihan yang ada di menangkan oleh Wardianus Erlely selisih 8 suara dengan Piter Lepertery, namun fakta yang terjadi adanya kecurangan dalam pemilihan di maksud.
Fakta (Kronologis Kecurangan) yang diterima Media ini Kamis (14/11), segelintir Panitia membuka ruang atau sengaja memainkan skenario meloloskan berapa orang yang bukan orang asli atau penduduk watuwei (Penduduk Desa Nurnyaman) untuk memilih Kepala desa watuwei dalam hal ini Wardianus Erlely untuk lolos sebagai Kepala desa, Anehnya 7 orang Pegawai Kesehatan yang di tugaskan ke Desa Watuwei berdasarkan SK Kementerian dalam Negeri dan mereka sudah menjadi penduduk Desa Watuwei karena mereka sudah bertugas lebih dari 6 bulan di Desa Watuwei, namun panitia tidak memberikan ruang untuk mereka memilih kades watuwei, padahal panitia memberikan kesempatan kepada Loisa untuk memilih kades padahal dia juga punya status yang sama adalah dia bukan penduduk desa watuwei dan dia ada di watuwei karena memiliki SK dari Kementerian untuk mengabdi di Desa Watuwei. Padahal dia diberikan ruang, dan sadisnya ada “oknum” alias orang dekatnya Bupati MBD yang memainkan isu, tawar jabatan, dan juga menakuti masyarakat kalau tidak memilih Wardianus Erlely, Salah satu isu adalah Kalau Pilih calon mereka maka di angkat menjadi Panwas dan Pegawai Kontrak dan juga menakuti-nakuti “pegawai” kontrak yang ada.
Permasalahan ini, telah kami sudah laporkan kepada pihak yang berwajib sesuai dengan mekanisme yang ada, kami sangat berharap Bapak Bupati MBD Benjamin Th Noach, ST bisa mempertimbangkan surat keberatan yang kami sudah layangkan beberapa hari lalu, dimana kedua Pasangan atas nama Piter Lepertery dan Urbanus Raprap bersama para pendukung menolak hasil pemilihan yang ada, dan apabila tidak di respon dengan baik maka “bangunan” yang milik pemerintah yang berada di tanah kami, kami akan memboikot “bangunan” tersebut,”ungkap salah satu Tokoh Masyarakat Watuwei yang enggan namanya dipublikasikan.
Lanjutnya, Kami meminta adanya Pilkades ulang karena hasil yang ada di warnai kecurangan, maka kami menolak hasil di maksud.
“Ada 2 (dua) tawaran kami adalah pemilihan ulang atau di kembalikan ke rumah Tua UNGKUPROLA untuk memutuskan Kepala Desa terpilih”, “ungkapnya tutup. (Tim)