Ambon, MX. Com. Melalui Rapat kerja yang dilakukan Komisi IV DPRD Provinsi Maluku bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Kabid Perencanaan, Kepala Sekolah SMA Kristen YPPK Sitanala, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Ambon dan Kepala Sekolah Ahilal. tertanggal 12 Juni 2020 dengan Agenda Membicarakan Persiapan pendaftaran Murid baru tingkat SMA/SMK Tahun ajaran 2020 dan Persiapan Belajar Mengajar kedepan dimasa New Normal.
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Maluku Insun Sangadji menyatakan bahwa untuk saat ini sistem Penerimaan di Sekolah akan dibatasi dan menggunakan sistem satu shift (Sekolah Pagi) dalam proses Tahun ajaran baru di Tahun 2020/2021.
“Untuk sekarang ini saya percayakan kepada sekolah-sekolah kalau ada datangnya Masyarakat, Pihak Sekolah harus tegas untuk menyampaikan bahwa penerimaan saat ini dilakukan terbatas karena sudah tidak ada lagi dua shift dan mengacu pada Peraturan Menteri, Sekolah ini kan banyak bukan cuma SMA 2 Dan SMA 1 yang masuk disini harus di tes dan Penerimaan itu terbatas karena kita sekolah yang dulu 2 shift kini menjadi 1 shift,”jelasnya.
Ketika ditanyakan soal Kualitas Guru dimasing-masing sekolah yang belum tentu semua baik, didalam satu Zonasi Wilayah Kadis Pendidikan Dan Kebudayaan Promal Menjawab akan diperbaiki dan menyamaratakan soal Kualitas Guru di masing-masing daerah .
“Nanti saya yang akan perbaiki, semua akan saya sama ratakan kualitasnya semua akan dibuat ,hal ini tidak semudah membalikan telapak tangan tapi saya akan usahakan nantinya Pemerataan mengenai Guru akan saya mulai dari Kabupaten-kabupaten,” tuturnya.
Dijelaskan Ia Penerimaan Peserta Didik Baru pada Tahun ajaran 2020 tidak akan sesuai target yang direncanakan karena terkendala jumlah Positif Covid-19 yang meningkat di Maluku.
“Hari ini kita bicara soal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dimana kita bicara soal Murid, sehingga Murid yang harus kita utamakan, sesudah itu saya akan lakukan pemerataan Mutu itu pemerataan Guru hal ini bertahap, Saya yakin bahwa Tahun ajaran baru ini tidak akan dimulai sesuai waktunya, Saya yakin itu ! Kita memang tidak tau kapan Covid ini selesai dari banyaknya orang yang positif, Saya tau bulan juli belum bisa jalan sehingga waktu itu saya pakai untuk pemerataan,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Hengky Pelata ketika ditemui pada saat Rapat Kerja berlangsung, dikatakannya agar orientasi para siswa didik jangan terpaku kepada SMA-SMA Negeri yang ada di Maluku, justru agar terjadi pemerataan Ia menghimbau untuk Sekolah sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat diisi oleh para peserta didik terutama di Kabupaten-Kabupaten.
“Saya harapkan agar orientasi para siswa sudah tidak lagi tertuju pada SMA saja ,tetapi juga pada SMK-SMK yang ada di Maluku contohnya saya temui ketika melakukan rises di Kabupaten Maluku Barat Daya , salah satu Desa bernamaTiakur itu semua orang mau sekolah di salah satu SMA Negeri yang ada disana ,akhirnya pada sekolah Menengah Kejeruan (SMK) tidak ada lagi siswa dan cendrung sepi peminat .
Ditambahkannya agar Daerah-daerah Maluku Tenggara, MBD dan Kepulaun Tanimbar dapat diperhatikan secara baik, terutama Kualitas SDM dan sarana Prasarana sebagai Faktor Penunjang untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang ada disana.
“Untuk itu dihimbau agar nantinya mutu pendidkan di tiap Daerah yang ada di Maluku bisa di sama ratakan agar tidak lagi ada sapaan Sekolah unggulan dan Sekolah Favorit , karena semua Sekolah yang ada di Maluku memiliki Kualitas yang sama, baik dari kualitas sumber Daya Manusia (SDM) nya hingga sarana prasarana yang ada sebagai penunjang harus memadai, terkhususnya Daerah-daerah Maluku Tenggara ,MBD dan juga Kepulauan Tanimbar yang masih jauh dari mutu Pendidikan dalam kategori Layak,”tutupnya. (**)