Bupati Apresiasi Masyarakat Kairatu Yang Terus Jadikan ‘Kairatu Voor Kasih Bae SBB’

SBB, MX. Com. Bupati Seram Bagian Barat Drs M. Yasin Payapo, M.Pd melaksanakan kunjungan kerja ke desa Kairatu kecamatan Kairatu, Rabu 17/6/2020. Ratusan masyarakat kairatu secara antusias menyambut kehadiran bupati dengan ratussan kendaraan roda dua dan iringan paduan suara trompet jemaat GPM kairatu.

Bupati bersama Forkopimda dan pimpinan OPD disambut diujung perbatasan desa kairatu dan desa waimital, tepatnya didepan kali riuwapa. Bupati diiring oleh ratusan warga desa kairatu yang mengunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dibawah menuju balai pertemuan desa kairatu.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat lantai dua balai desa kairatu. Camat Kairatu Sapri Tutupoho, SE memandu jalannya dialog yang bertema : KAIRATU VOR KASIH BAE SBB.

Pertanyaan kenapa tema ini dipilih? jawabannya sederhana ! 1. Karena kairatu adalah desa yang letaknya sangat strategis dan merupakan pintu masuk bagi kabupaten maluku tengah dan kabupaten seram bagian barat untuk menghubungkan tiga kabupaten pulau seram ini dengan kota ambon, melalui jalur transportasi laut yang mengunakan kapal feri.

2. Desa kairatu merupakan salah satu kecamatan tertua nomor 2 di pulau seram pada jaman dulu dengan nama kecamatan seram barat dua.

3. Ingin mengembalikan lagi jati diri desa kairatu yang nota bene adalah pusat pemerintahan kecamatan kairatu. Ini poin penting dari dialog antara bupati dan masyarakat desa kairatu.

Bupati dalam sambutannya mengajak seluruh masyarat yang ada di desa kairatu untuk mengucap syukur atas kasih dan tuntunan tuhan yang maha esa buat kita sekalian dihari ini dalam suasana sehat dan penuh persaudaraan sekalipun kita masih ada pada penyebaran virus 19.

Sungguh saya sangat terharu dan memberikan apresiasi bagi masyarakat kairatu yang hari ini bisa menunjukkan suasana damai untuk menciptakan stabilitas pemerintahan dan keamanan di daerah lewat pendekatan persaudaraan hidup orang basudara potong dikuku rasa didaging, ale rasa beta rasa.

Desa kairatu ini khan terdiri dari berbagai suku, etnis dan agama namun rasa persaudaraan itu sangat kelihatan sekali ini modal dan aset daerah yang mesti dijaga untuk kelangsungan pembangunan ini kedepan, dan yang terpenting persatuan dan kesatuan dijaga, “tandas Payapo.

Lanjut Payapo, perlu juga saya sampaikan dikesempatan ini bawa kabupaten kita mendapat pujian dari bapak Gubernur Maluku, bahwa kabupaten seram bagian barat salah satu sebelas kabupaten kota di maluku yang mampu menekan arus penyebaran virus 19 di Maluku.

Hal ini tetjadi karena kerja keras semua pihak termasuk bantuan dari jajaran TNI dan POLRI, “ungkap Payapo.

Menurut Payapo, kehadiran saya dan rombongan hari ini akan melihat secara langsung lokasi pembangunan puskesmas modern desa kairatu yang akan dibangun pada tahun 2020 dan pembangunan pasar pemda yang ada didesa kairatu. jadi pada prinsipnya prioritas program pembangunan yang kami dahulukan, “tandas Payapo.

Camat Kairatu Sapri Tutupiho, SE yang memandu jalannya dialog antara Bupati dan masyarakat ketika dibuka sesen dialog untuk masyarakat ada empat pembicara yang menyampaikan pertanyaan dan masukan buat bupati yang meliputi : 1. Pemerintahan. 2. Pembangunan infrastruktur jalan, bronjong, perkantoran. 3. Kesehatan. 4. Ekonomi dan Perbankan.

Pembicara pertama Pdt Cak Huwae S.Si meminta sebaiknya rencana pembangunan puskesmas moderen ini dialihkan untuk pembangunan rumah sakit pratama karena tidak mungkin satu desa ada dua puskesmas, mengingat pada tahun 2015 – 2016 di gedung BPKB desa kairatu yang sekarang ini menjadi puskesmas rawat nginap.

ini sangat tidaklah efektif, karena sekarang ini berdasarkan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang namanya pembangunan puskesmas rawat nginap sudah tidak ada lagi, tetapi pembangunan rumah sakit pratama, Ungkap Huwae.

Kemudian dari Bapa Imam dusun air buaya meminta kepada bapak bupati jika kelak di bangun pasar sebaiknya kontruksi bangunan dirancang tahan gempa mengingat desa kairatu berada pada daerah yang rawan gempa.

Sedangkan Pembicara ketiga Bapak Pit Tuparia mewakili tokoh masyarakat meminta kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Seram Bagian Barat Ir. Tommy Wattimena untuk dapat memperhatikan ruas jalan kabupaten yang ada di desa kairatu sepanjang 9 Kartu Keluarga (KK) sudah hampir lebih lima belas tahun tidak beraspal.

Begitupun lampu penerangan jalan dan pembuatan bronjong kali waesari untuk mengantisipasi banjir yang akan mengenangi rumah penduduk disekitar pada saat musim hujan.

Fredy Pentury yang diberikan kesempatan berbicara  pada sesi terakhir mencoba untuk mengaris bawahi beberapa hal yang menjadi hal yang prinsip dan urgen yaitu soal desa kairatu yang semenjak orde baru sampai reformasi ditinggalkan dari kegiatan atau aktifitas pemerintah kabupaten dan kecamatan semuanya berpusat di desa waimital. Misalnya kegiatan pelatihan atau worsop dari provinsi, kabupaten, kecamatan, perekonomian, perbankan, semua dipusatkan di desa waimital. dan desa kairatu yang nota bene kecamatan hanyak tinggal jadi penonton dan kairatu hanya tingal nama aja, ini suda berlangsung selama 21 tahun.

Maka dari peristiwa diatas, kami melakukan interupsi keras kepada pemerintah seram bagian barat untuk segera mengembalikan lagi jati diri desa kairatu sebagi pusat pemerintahan kecamatan kairatu. contoh kasus BANK BRI Kairatu berdasarkan nomenklatur BANK BRI yang ada di desa waimital itu statusnya bukan bank BRI waimital tapi BRI Kairatu.

Tapi pada saat konflik kemanusiaan tahun 1999 Bank BRI ini dialihkan ke Desa waimital sampai saat ini. Dalam kajian kami ini ada upaya secara struktur sistimatis dan masif untuk mengalihkan seluruh kegiatan pemerintahan, ekonomi, berupa pasar, perbankan dan kegiatan pemerintahan didesa waimital, ini bukti objektif dan fakta yang kami rasakan selama 21 tahun ini tragis.

Ini namanya tindakan yang tidak berkeadilan sosial yang dilakukan oleh pemerintah. ini mestinya diperbaiki baru nama adil dan merata bagi desa kairatu baru pancasila bisa dibumikan dalam bentuk implementasi program dan pelaksanaan pemerintahan bagi masyarakat desa kairatu.

Lanjut pentury, khususnya untuk sektor pelayanan kesehatan masyarakat masih ada saja pihak puskesmas masih berbisnis dengan pasien yang mengunakan mobil dinas ambulance harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1.500.000 untuk biaya rujukan, ini sangat memberatkan pasien penderita. Lalu pertanyaan dimana posisi pemerintah ? apakah pemerintah harus berbisnis dengan rakyatnya untuk menghitung untung rugi ! jadi mestinya hal ini menjadi perhatian pemerintah dan pimpinan DPRD SBB untuk dianggarkan biaya operasional ambulance untuk merujuk orang sakit, “tandas Pentury.

Mengakhiri pembicaraannya Pentury yang notabene politisi PDI perjuangan di Kabupaten Seram Bagian Barat siap menghibahkan sebidang tanah milik pribadinya dengan luas sekitar satu hektar untuk pembangunan infrastruktur di desa kairatu, “ucap Pentury.

Bupati dalam menangapi masukan dan permintaan dari masyarakat kairatu pada prinsipnya kita akan menampung dan memprioritas mana yang akan didahulukan yang nantinya diselesaikan dalam waktu yang cepat, sehingga dapat mengeleminir dan mengatasi berbagai persoalan yang mampu meredam gejolak sosial yang mengarah pada ingstabilias daerah.

Kami pemerintah seram bagian barat mempunyai komitmen dan tekad untuk kasih bae kairatu sebab kalau desa kairatu jelek maka SBB jelek,” Tandas payapo tutup. (**)

Pos terkait