Hidayat, Komoditi Perikanan Kota Tual Menurun Drastis

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Syarif Hidayat, SE., M.Si selaku Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku

Tual, MX.com. Pemerintah Kota Tual melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan di datangi tim peningkatan ekspor Provinsi Maluku Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Syarif Hidayat, SE., M.Si dan Kepala Bidang Penguatan Daya Saing M. Assagaf, S.Pi.,M.Si. Dinas Perikanan melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas dan Badan Otonom Daerah, vertikal serta pihak perusahaan perikanan di Kota Tual yang berlangsung. Jumat (20/9) bertempat di Aula Kantor Walikota,”Hal ini disampaikan oleh Syarif Hidayat seusai rapat koordinasi.

Dirinya menjelaskan bahwa rapat koordinasi yang dilakukan ini sebenarnya lebih banyak menjaring informasi dan mau melakukan komunikasi secara interaktif dan aktif dengan instansi terkait, terlebih-lebih kepada para eksportir dan pelaku usaha  yang ada di Kota Tual, Karena memang patut kita sadari bahwa beberapa tahun terakhir ini ekspor di Maluku itu sangat menurun drastis sekali sehingga tidak memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kinerja ekspor provinsi Maluku.

Lanjutnya, Ekspor Provinsi Maluku itu, banyak bertumpuh pada ekspor komoditi perikanan dimana komoditi perikanan menjadi primadona kita selama ini sebelum tahun 2014. Sebelum itu ekspor terbesar kita dari perikanan dan kontribusi terbesar itu dari Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan dari Kabupaten Kepulauan Aru tetapi sejak 2014-2017 itu, ekspor kita menurun dan terakhir sampai 2017 itu, bahkan di Kabupaten Malra itu hampir tidak ada ekspor sama sekali ini yang jadi keprihatinan kita semua sehingga lewat tim peningkatan ekspor yang di dukung oleh Pemerintah Kota Tual dianggarkan dalam APBDnya.

“kita datang kesini dan mau menggali dan mencari tahu informasi serta diskusi tentang apa yang terjadi, masalahnya apa, penyebabnya apa, kendalanya apa, sehingga ekspor di sini tidak bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan”,”ungkapnya.

Syarif lebih menjelaskan bahwa dari hasil diskusi-diskusi itu memang ada banyak perusahaan-perusahaan perikanan yang sudah bangkrut yang sudah tidak lagi beroperasi. Mungkin dampak dari pada adanya moratorium itu, sehingga banyak perusahaan-peerusahaan yang sudah keluar padahal dulunya mereka berjaya karena memberikan hasil tangkap untuk di ekspor dari Kota Tual dan Kabupaten Malra, ternyata setelah mereka bangkrut, ada yang sudah tidak beroperasi dan ada yang keluar dari sini sehingga tidak ada lagi perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor. Tambahnya, Ini mungkin salah satu kendala yang menyebabkan ekspor kita itu, menjadi sangat kecil. Oleh karena itu, kedepan kita berharap dengan munculnya beberapa perusahaan-perusahaan baru ini, mungkin bisa mengembalikan kejayaan ekspor dari Kota Tual. Saya kira jelasnya dalam pertemuan kita sudah dengar semua bagaimana Gubernur Maluku mengkritisi kebijakan ibu Susi sehingga langsung didatangkan tiga dirjen kesini untuk melakukan pendekatan termasuk mungkin untuk kembali menghidupkan perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Tual termasuk Perusahaan MTJ, dan sesuai informasi sekarang sudah berubah nama dan sekarang lagi berproses untuk melakukan perizinan tangkap.

Ditambahkannya, mungkin nanti kita akan mendorong lagi persoalan di mana, kalau memang izin tangkapannya itu bisa cepat dikeluarkan. Kita sudah bentuk di provinsi maluku yang di sebut dengan tim peningkatan ekspor (TPE) di dalam tim peningkatan ekspor itu sendiri melibatkan semua instansi terkait baik itu pemerintah daerah maupun instansi vertikal seperti Bea cukai, Angkara pura, Perindo, Garuda itu semuanya kita rangkum untuk mendiskusikan, membicarakan berbagai macam persoalan dan kemudahan urusan-urusan yang terkait dengan ekspor.

Selanjutnya, forum itu kita lakukan dalam rangka untuk memecahkan kebutuhan, tau sekat-sekat itu kita hilangkan dan kita berkoordinasi satu sama lain, dan kalau misalkan ada persoalan dengan ekspor itu secepat untuk menyelesaikan. Yah walaupun tim peningkatan ekspor tadi sudah membicarakan disini dan endingnya dari pada rapat ini bagaimana kita membentuk tim percepatan ekspor yang ada di Kota Tual, ini juga akan melibatkan semua instansi teknis terkait termasuk bagaimana memberikan kemudahan dan kenyamanaan berusaha kepada ekspor, persoalan-persoalan ekspor yang terjadi ditingkat pelayanan ekspor apa bila itu terjadi kebutuhan, kalau tidak bisa dipecahkan di level tingkat lapangan maka itu akan dibawa ke tim peningkatan ekspor untuk diselesaikan, disitulah kami mencari jalan keluarnya karena di situ semua tim pemangku kepentingan yang ada dalam proses-proses pelayanan ekspor sudah ada tim peningkatan ekspor nanti tinggal ketika ada persoalan nanti dipecahkan di sini dan kemudian akan disampaikan pada para eksportir yang terbentuk.

Pada prinsipnya, semua peserta dan pengusaha ingin adanya ekspor cuma mungkin ada hambatan-hambatan regulasi kemudian masalah kapal itu, sekarang mereka semua sudah bersiap dan punya keinginan besar untuk melakukan ekspor. “Instansi terkait semua juga Dinas Perindag, Bea Cukai. Dinas Perikanan dan Kelautan sudah siap untuk memberikan dukungan dan dorongan serta memberikan pelayanan yang muda, murah, dan cepat pada para ekspor,”demikian tutupnya. (ON)

Pos terkait