Kunker Walikota dan Wakil Walikota Tual Dengar Aspirasi Rakyat

Tual, MX. Com. Kunjungan Kerja Walikota dan Wakil Walikota Tual, Staf Ahli dan kepala OPD lingkup Pemerintah Kota Tual bersama dengan Lurah, Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan dan Warga Masyarakat bertempat di Pelataran Kantor Kelurahan Lodar El Kecamatan Dullah Utara Tual. Senin (17/02).

Kami menepati janji sewaktu kampanye. Kunjungan ini sendiri bertujuan guna mendengar aspirasi dari lingkungan ke lingkungan. tujuannya masih sama seperti dulu,, bapak bapak OPD pernah bersama saya dalam waktu yang singkat kita kunjungi beberapa tempat, supaya jangan ada prasangka dugaan dan mengambil kesimpulan terhadap pemerintah dan masyarakat. Supaya kami jelaskan apa saja yang sudah kami buat, apa yang belum dan kenapa belum. Kewajiban pemerintah untuk mendekatkan diri selalu dengan masyarakat supaya hidup tidak ada saling curiga, agar masyarakat juga bisa tau menyalurkan aspirasi itu dimana, kapan dan bagimana bentuknya kita sediakan sarana seperti ini untuk kita interakif, apa yang bapak ibu mau sampaikan memang kita setiap tahun mengenal yang namanya musrangdes dan semua tahapan tahapan itu juga, terkadang juga aspirasi yang tidak dapat terakomodir misalnya, ataukah kenapa aspirasi itu disampaikan di musrangdes tetapi tidak diakomudir di APBD misalnya, ini yang perlu kita cairkan. Lagipula ada informasi informasi aktual perlu juga kami sampaikan kepada masyarakat, termasuk juga pemberitaan di Medsos, masyarakat juga ingin memdapatkan kejelasan dari pemerintah daerah. Hal ini dikemukakan oleh Walikota Tual Adam Rahayaan.S. Ag, M. Si dalam arahannya.

Lebih lanjut Rahayaan menjelaskan bahwa, pertemuan ini sebaiknya kita memberikan ruang dan waktu yang cukup kepada masyarakat untuk kita mendapatkan masukan, nanti setelah itu baru saya bersama wakil walikota dan Dinas terkait memberikan gambaran dan kejelasan, itu inti dari pada pertemuan tatap muka malam ini

Dalam pantauan Media Maluku Express bahwa, setelah arahan Walikota Tual acara berlanjut dengan babakan tanya jawab, masyarakat yang ikut pertemuan sangat antusias dan berbondong bondong melontorkan pertanyaan, salah satunya, Zeth Zongopnuan yang menanyakan terkait dengan pelayanan publik, ASN yang terlibat serta memakai narkoba, terkait lampu jalan, pagar ditaman agar bisa dibenahi agar kelihatan baik, soal bedah rumah yang programnya sudah mulai jalan karena disamping kelurahan ini masih banyak rumah-rumah kumuh, dan soal biaya pendidikan bagi anak anak di kelurahan Lodar El.

Adam Rahayaan, S.Ag. MSi selaku Walikota Tual sangat merespon baik semua pertanyaan, dengan tegas Rahayaan mengatakan bahwa, persepsi kita tentang pelayanan publik itu yang kita baca dan merasa terganggu, bahkan ada yang gelisah dan telpon langsung dengan saya. Jadi yang disebut buruk atau zona merah itu kaitannya dengan OPD, jadi ada dua penilian yakni, Menpan dan Ombudsman. MenpanRB itu evaluasi pelayanan publik kepda OPD (SKDP), contohnya PTSP yang mengurusi isin SIUP, SITU, IMB, sedangkan Capil mengurusi KTP, Akte Kelahiran dan Surat-surat yang lain itu harusnya oleh Ombudsman dalam mengeluarkan suatu Ijin itu Harus melampirkan persyaratannya formalnya, agar kalau bapak ibu mengurus surat yang tadi, sudah mengetahui persyaratannya, jangan bapak ibu sudah datang baru disuruh pulang untuk membawa keterangan ini dan itu, Hal ini yang dimaksudkan tidak bagus, karena masyarakat sudah berapa kali mengeluarkan biaya, Naik ojek datang tanya persyaratannya urus ini urus itu dulu dan pulang lagi, esok baru datang lagi. Sehingga kami tadi sudah rapat dan semua Unit pelayanan sudah harus bikin pamplet di depan kantor masing masing, atau menggunakan medsos, boleh lewat FB,WA,IG serta Media Cetak dan Online. Agar masyarakat ini ketika mengurus surat surat Isin paling tidak sudah tau persyaratannya, jadi pelayanan sudah bagus, hanya ingin transparansi masalah persyaratan itu kita harus gamblang kita buat dalam bentuk pamplet atau papan infomasi kemudian kita taruh di tempat keramaian dan strategis.

Sementara untuk taman, beberapa hari yan lalu saya sudah menyuruh untuk membuat desain Taman sebagai paru paru dan jantung kota, di taman ini setiap malam pasangan liar paling banyak dikarenakan pagar ini saya sebut pagar abunawas karena orang masuk dari sudut mana saja bisa. Itu karena kemampuan keuangan kita terbatas, maka kedepan secara bertahap akan di bangun, untuk tahun ini dianggarkan 2,2 milyar ini sendiri bertujuan agar masyarakat Kota tidak harus sampai ke pasir panjang (Ngur Bloat), saya lihat di depan kantor sering keluarga bawa tikar lalu buka sambil menikmati, hal ini mengiatkan saya dengan Malaiboro di Jogjakarta.

Kemudian Lampu jalan ini waktu pak wakil Reses di DPRD, sudah ada yang bertanya tentang lampu jalan, saya tidak henti-hentinya menekan Dinas PUPR itu kenapa lampu sering padam, nanti kita print out agar masyarakat tau seberapa besar dana yag kita keluarkan untuk menerangi jalan. Jadi untuk lampu jalan ini memang ada yang menggunakan meteran dari PLN ada yang voucer, mungkin saja waktu malam gelap penggunaan pulsanya telah berakhir, tetapi kalau matinya terus menerus itu tidak mungkin, pasti ada kelalaian dari kita. Jadi terutama lagi unit teknis yang menangani penerangan jalan itu harus pro aktif dan memantau. Kemudian lagi lorong-lorong yang di duga nanti terjadi kriminal supaya di data kemudian lorong lorong yang masih di anggap gelap langsung saja di catat, karena tahun ini ada pengadaan tinggal di distribusi sesuai saran dan masukan kenapa lampu sering padam, nanti kita print out agar masyarakat tau seberapa besar dana yag kita keluarkan untuk menerangi jalan. Jadi untuk lampu jalan ini memang ada yang menggunakan meteran dari PLN ada yang voucer, mungkin saja waktu malam gelap penggunaan pulsanya telah berakhir, retaoi Kalau matix terus menerus itu tidak mungkin, pasti ada kelalaian dari kita. jadi terutama lagi unit teknis yang menangani penerangan jalan itu harus pro aktif dan memantau. Kemudian lagi lorong-lorong yang di duga nanti terjadi kriminal supaya di data kemudian lorong lorong yang masih di anggap gelap langsung saja di catat, karena tahun ini ada pengadaan tinggal di distribusi sesuai saran dan masukan

Sementara untuk bantuan Bedah Rumah Rahayaan menjelaskan bahwa, bantuannya bukan hanya diberikan kepada para pendukung waktu Pesta demokrasi dulu, sangat mustahil Kalau rumah didepan kita rusak, jorok dan sangat kumuh, lalu karena pertimbangan tidak memberikan dukungan politik lalu kita lewat begitu saja, itu tidak boleh. “Saya dan pak Wakil telah di sumpah, jadi apa saja yang ada di wilayah pemerintahan Kota Tual adalah rakyat kami, tidak boleh ada lagi ada perbedaan, “tandasnya. (**)

Pewarta : Ohbut Naraha

Editor : Alfa

Pos terkait