Ruban : Pembangunan Broncap Tering Jaringan Perpipaan SPAM Rampung Sebelum Akhir Tahun

Langgur, MX. com. Menyoal terhadap Program dan kegiatan air bersih di Kabupaten Kepulauan Kei. Kepala Bidang Cipta Karya Stephanus. E.H Ruban di ruang kerjanya (16/10) mengatakan bahwa, Proyek-proyeknya ini bukan hanya di tangani oleh Dinas PUPR tetapi juga di tangani oleh PDAM, hanya saja penanganannya berbeda, dan PUPR mengerjakan untuk daerah-daerah yang jangkauannya jauh dari pada PDAM.

Lanjutnya, tapi biasanya PUPR bekerja sama dengan PDAM untuk sering dalam pekerjaan dalam wilayah kota, dan untuk SRnya lebih dominannya oleh PDAM namun untuk kegiatan PUPR di tahun 2019 ini, ada 13 paket yaitu 4 paket di daratan Kei Kecil itu antara lain di Ohoi Ohoira, Ohoi Ohoider Tutu, Ohoi Kelanit dan Ohoi Ohoinol itu sementara 9 yang lain itu di Kei Besar namun dalam perkembangan pekerjaan di lapangan sampai sekarang tanggal 16 Oktober ini sebagian besar sudah sampai rata-rata 90 persen dari presentasi realisasi kerja.

“Di ohoi ohoinol 90 persen, Ohoi Ohoira 80 persen, Ohoi Ohoider Tutu 100 persen. Ohoi Kelanit dan Ohoi Dudunwahan 100 persen, sementara di Kei besar, realisasi kerja 100 persen. Ohoi Wulurat 100 persen, Ohoi Fanwat 100 persen, Ur 95 persen, Ohoi Haar 90 persen, Ohoi Reyamru 100 persen, Ohoirenan 100 persen, Ohoi Fako 100 persen, Ohoi Ngufit bawah 60 persen, kalau Ohoi Ngufit bawah ini karena ada sedikit mis terkait dengan pemesanan pipa sementara di proses namun di lapangan mereka sudah rampung menunggu pekerjaan saja hingga selesai”,”ungkapnya.

Tambanhya, di presentasi realisasi kerja yang ada, saya sudah turun langsung melihat kondisi di lapangan yang di harapkan semua pekerja sudah rampung sebelum waktu yang di tentukan. Sudah pada tingkat uji coba dan rencana dari provinsi akan di bangun bak reservor yang cukup besar di bukit masbait yang nantinya akan di bagi ke wilayah ohoider tawun atas, Dudunwahan dan bisa langsung ke letman sementara bisa juga ke kelanit tetapi untuk sementara kita masih konek dengan PDAM.

Dimana, Pipa PDAM yang sekarang sudah difungsikan untuk kelanit sendiri itu bersumber dari dana DAK tahun 2019 untuk pekerjaan-pekerjaannya semua sudah selesai dan saya sudah tegaskan kepada staf dan kontraktor untuk segera pekerjaan-pekerjaan sisa di selesaikan sebelum akhir tahun. Kalau nilai kontrak dari anggaran pada 13 paket yang dikerjakan di tahun 2019 secara total 12 milyar 183.425.500 dan kita berproses itu dari bulan maret awal.

“Kalau PDAM sekarang sudah punya 3 sumber air antara lain, sumber air di Ohoi Evu, sumber air di danau ablel dan ablel sementara berjalan, sedangkan sumber air di Ohoi Denbuk lagi berproses. Kalau pelayanan untuk daerah Kei Kecil Timur sudah sampai di Ohoi Rat”, “jelasnya.

Selanjutnya, dari Ohoi Rat sampai melingkar ke Kei Kecil Barat itu nanti penanganannya oleh sumber air di Ohoi Denbuk, karena di Denbuk sendiri punya sumber air lebih memadai dan PDAM sudah ambil langkah untuk penanganan itu. Memang daratan Kei kecil rata-rata, saya tidak terlalu persoalkan, tetapi saya berfokus di Kei Besar, tetapi kalau memang ada yang membutuhkan untuk kita masuk membantu sama-sama nanti. Lanjutnya, kami sering dengan PDAM untuk penanganan air bersih di Kabupaten Kepulauan Kei mengingat kalau bulan Agustus ke atas (musim kemarau) masyarakat sudah dan sangat membutuhkan air bersih dan ini membuat kami intervensi dan serius untuk penanganannya terutama di kecamatan Kei Besar. Walaupun memang kendala kami, di lapangan itu biasanya terjadi misalnya sumber air petuanannya di miliki orang lain, sehingga kita harus mediasi lebih awal untuk bisa penyelesaian.

Selain itu, ada hal-hal lain yang tidak bisa kami masuk itu adalah soal politik yang membuat staf saya menjadi kendala di lapangan dan selain itu juga, kami sering berkomunikasi dengan perangkat Ohoi, guna ada masalah yang berhubungan dengan pekerjaan yang sementara berjalan dan termasuk pelayanannya bila ada kekurangan dan masalah dari staf saya selalu di sampaikan lewat telepon yang sudah kami berikan kepada mereka, kalau pengembangan jaringan perpipaan PDAM itu tidak ada masalah, sementara pembangunan Bronkaptering di Kei Besar itu, kendala yang terjadi antara kepemilikan sumber air membuat ada yang sedikit terlambat namun itu semuanya bisa teratasi dengan cara pendekatan, sistem kerjanya itu ada yang menggunakan sistem penampungan, baru di lepas secara grafitasi, tetapi ada sumber yang langsung terkonek dari sumber ke SR di rumah-rumah warga, juga ada cara buat wadah penampungan maupun di bangun bak reservor guna dalam penyaluran air dapat membantu penekanan secara langsung sehingga air bisa langsung ke rumah-rumah masyakarat,”terangnya.

Harapan Dinas PUPR Bidang Cipta Karya kepada seluruh pejabat Kepala Ohoi dan perangkat agar kedepannya ada program dan kegiatan yang berhubungan dengan bidang kami, paling tidak ada sosialisasi kepada lapisan masyarakat di desa. Siapapun dia, kalau ada program Pemerintah ke desa-desa untuk kemaslahatan masyarakat itu sendiri, tolong memberikan pencerahan dan pemahaman yang positif sehingga masyarakat bisa memahami akan kondisi program itu. “Itulah upaya pemerintah untuk membantu masyarakat dalam hal penanganan apa saja yang datang”. Sebab, kami dari pemerintah siap membantu kapanpun kalau mau dibantu, kami siap asalkan ada koordinasi yang baik antara Pimpinan Ohoi dengan semua perangkat dan masyarakat. (Metty Naraha)

Pos terkait