Wawali Kota Tual Respon Cepat Video “Beras Plastik” Di Kios Penjualan Beras Bulog

Tual, MX. com. Pemerintah Daerah Kota Tual cepat dan tanggap terhadap isu yang beredar beberapa waktu lalu melalui video beras plastik yang sudah dimasak di jadikan bola karet di kota Ambon sehingga membuat masyarakat di Kota Tual dan Maluku Tenggara khawatir terhadap beras yang ada di gudang Bulog Tual.

Wakil Walikota Tual Usman Tamnge dengan cepat respon dan tanggap terhadap video yang beredar pada hari Minggu (26/01/2020) maka pada hari Senin (27/1/2020) langsung di dampingi SKPD lainnya turun untuk sidak di kios-kios terutama di tempat penjualan beras milik Bulog yang ada di kios (Outlet) di pasar. Guna melihat langsung beras yang selama ini dijual oleh pihak Bulog Tual dalam melayani masyarakat, apakah beras itu terindikasi atau tidak sesuai informasi yang beredar melalui video dari Ambon dan juga di buat di Tual.

Sesuai sidak yang dilakukan dan di pimpin oleh Wakil Walikota Tual tersebut para awak media di Kota Tual dan Malra langsung meminta klarifikasi dari pihak Bulog cabang Kota Tual dan Maluku Tenggara terkait indikasi beras yang beredar pada video dimaksud adalah beras sampel (karung milik Bulog) Kepala Kantor Bulog M. Sofian menjelaskan bahwa semua saksikan saat kita ini Wakil Walikota Tual bersama staf sudah melihat langsung keadaan di kios (Akper penjualan beras) saat ini dan saya rasa bahwa pasti akan ada Jawaban pasti ada beras plastik atau tidaknya tergantung uji laboratorium (Lab) di Ambon nanti namun kalau di tanya bagaimana terkait beras Bulog? Saya mengatakan bahwa beras Bulog aman untuk dikonsumsi. Lanjutnya, masyarakat di Kota Tual dan Maluku Tenggara tidak perlu merasa risau dan khawatir terkait video yang beredar tersebut. Silahkan mengkonsumsi beras Bulog, aman tidak usah ragu dan khawatir pada kios (outlet) kami selama ini menjual beras Bulog yang tersebar ada dua tempat diantaranya kios di Kota Tual dan Langgur Kabupaten Malra. Selain itu, ada di kios (outlet) yang terdapat di kampung-kampung.

Ketika awak media bertanya terkait video yang beredar di maksud adalah menggunakan beras yang menggunakan lebel (karung Bulog) Sofian menjelaskan bahwa masyarakat nanti melihat realease Balai POM terkait temuan serupa pada tahun 2015 di Jakarta terkait dengan beras kotak (nasi) Padang itu langsung lempar begitu langsung pantul, dan kalau diambil beras lain yang sudah dimasak sudah jadi nasi dan dilakukan seperti itu bisa terpantul, bahkan teman-teman disini ahli-ahli dalam memancing di Kota Tual. “Katanya orang tua-tua dulunya kalau pergi pancing samandar itu bikin umpan dari nasi lalu dibuat jadi gumpalan baru dikasih turun ke air pun susa untuk terbongkar (hancur) saya rasa bahwa ini sebuah hal yang perlu di cek kebenarannya”, “jelasnya.

Ketika ditanya bahwa ini temuan warga, Sofian menjelaskan bahwa ini akibat video yang beredar di Ambon itu jadi semua orang resah dan khawatir karena beras (nasi) jadi ini konsumsi kita sehari-hari. Disini perlu saya jelaskan bahwa, beras Bulog aman untuk dikonsumsi tidak perlu khawatir apa-apa, masalah itu beras Bulog atau tidaknya tergantung hasil uji laboratorium (Lab) seperti yang telah disampaikan Wakil Walikota Tual bahwa itu harus di Uji pada labolatorium di Ambon. “Nanti kalau tanggapan masyarakat bahwa itu beras Bulog harus dipahami karena masyarakat itu awam kami dari institusi resmi pemerintah, institusi Negara yang mengelola terutama bahan pangan beras kami tidak bisa menjamin bahwa beras-beras kami tidak menjamin hal-hal seperti itu bahkan zat-zat kimia lain pun tidak ada dan bisa dibuktikan sendiri”,”tandasnya.

Ditempat yang sama salah satu warga Bahrun Notanubun yang dimintai tanggapannya, dirinya meminta kepada pemerintah melalui instansi teknis untuk tetap melakukan pengawasan secara rutin pada kios-kios dan gudang penampungan serta penjualan bahan pokok makanan dan minuman seperti instruksi Walikota dan Wakil Walikota Tual bukan hanya sebatas hari raya saja baru dilakukan pengawasan dan penertiban. (**)

Pewarta : Metty Naraha

Editor : Alfa

Pos terkait