Kepala Bappeda Uraikan Potensi Kota Tual Kepada Tim Bank Dunia

Tual, MX. com. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Tual Fari Rahayaan menjelaskan bahwa ekspor impor Kota Tual terdiri dari 5 kecamatan antara lain Kecamatan Dullah Utara, Kecamatan Dullah Selatan, Kecamatan Tayando Tam, Kecamatan Kur, Kecamatan Kur Selatan dengan luas wilayah 19000Km daratan sementara 98000 lautan dengan memiliki 66 pulau di Aula Kantor Walikota Tual. Sabtu (18/1/2020) saat dikunjungi Tim Bank Dunia.

Fari lebih menambahkan bahwa Kota Tual disisi strategis kita ingin menjadi sentral untuk Aru, Kaimana, Fak-Fak (Papua) juga di Merauke kemudian Tual juga melayani Yamdena Saumlaki, Pulau-pulau Babar dan Wetar pelayanan ini sudah berlangsung, berjalan semenjak tahun 1954.  “Nah, kita berharap kondisi ini tetap berkembang untuk pelayanan di selatan Provinsi Maluku karena di selatan ini ada 5 Kabupaten dan disertai distrik antara lain Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Aru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Kabupaten Maluku Barat Daya itu perbatasan dengan Timur Leste”, “bebernya.

Rahayaan lebih menjelaskan bahwa permasalahan isu-isu pembangunan di Kota Tual adalah masalah Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Pariwisata, Ekonomi dan kami perkenalkan kepada tim Bank Dunia bahwa saat ini yang menjabat Walikota Tual adalah Adam Rahayaan dan Wakil Walikota Tual adalah Usman Tamnge dengan Visi dan Misi Terealisasi Kota Tual Beradat, Beriman, Ekonomi, Responsif, Akuntabel, Demokrasi, Aman dan Transparan.

Selain itu, ada potensi unggulan yang kami miliki adalah Kelautan dan Perikanan yakni, Potensi perikanan Budidaya penyebaran rumput laut wilayah perairan Kota Tual meliputi seluruh wilayah Kota Tual. Jenis-jenis penting yang ditemukan adalah jenis agarrorif yang meliputi Gracilaria verrucosa, Garcuata, Gcronopifolia dan Geucheumoides sedangkan dari jenis karaginofit meliputi Eucheuma edule, Kappaphycus striatum, K.alvarezii, K. Cottonii dan Kappaphycus sp. Beberapa jenis yang sudah mulai dibudidayakan diantaranya adalah Eucheuma Cottonii.

Lanjutnya, Pulau Bair bisa dijadikan tempat wisata untuk selam, renang itu kegiatan-kegiatan yang bisa dikembangkan di Kota Tual termasuk Doking dan pengelolaan Ikan dan rumput laut.

Kalau regulasi secara Nasional kami Kota Tual masuk di perbatasan Negara sesuai peraturan Presiden sebagai pusat perdagangan Jasa Skala Regional kemudian pertahanan (Securiti), Pusat Pemerintahan kemudian industri, pendidikan, sistem transportasi penumpang dan barang untuk antar regional sementara kondisi luas lahan peti kemasan (Kontainer) 29.000 meter persegi kemudian panjang dermaga 337 meter untuk dermaga milik pemerintah daerah

Kemudian, rencana kami untuk membuka dua jalur, jalan masuk dan jalan keluar jadi akses, yang pertama masuk dari luar kota dan akses yang kedua keluar dari kota yang diutamakan sekarang ini jalur dari luar kota yang direncanakan pembangunan lebar jalan mencapai 12meter dan tahun 2020 ini dilakukan pembebasan lahan dan tahun depan 2021 sudah dibangun jalur jalan dimaksud,”paparnya tutup dalam presentasi. (**)

Pewarta : Metty Naraha

Editor : Alfa

Pos terkait