Payapo dan Masyarakat Kairatu Berbalas Pantun

SBB, MX. Com. Fredy Pentury selaku orator aksi demo masyarakat desa kairatu yang terjadi secara spontan kamis 14/5/2020, setelah mengikuti dan menyimak beberapa pemberitaan di media cetak maupun media elektronik di lantai dua kantor bupati, pada hari senin 18/5/2020 secara tegas mengklarifikasi pernyataan bahwa saya tidak pernah perintahkan untuk membongkar dan menutup posko relawan Covid 19 desa Kairatu, itu hal yang pertama yang harus saya sampaikan. yang kedua saya tidak pernah perintahkan untuk menutup pasar kairatu, yang ketiga  setelah melakukan kunjungan atau peninjauan dari pasar pemda yang ada di desa kairatu sekaligus membagi-bagi masker bagi masyarakat yang ada sementara melakukan aktifitas jual beli pada saat itu, baru sekembalinya dari kairatu baru saya melaksanakan pertemuan dengan beberapa pemangku kepentingan yang ada di desa waimital, “Ungkao Payapo buat awak media cetak maupun elektronik.

Bertolak dari klarifikasi tiga hal di atas, jujur selaku orator demo saya pertegas bahwa hal yang disampaikan oleh Bupati Seram Bagian Barat Drs M.Yasin Payapo M. Pd tidak lah benar ! Hal ini cuma mau cari pembenaran saja di hadapan publik.

Pernyataan yang ada ini akan memicu kemarahan dan emosional masyarakat desa kairatu yang mengarah pada pengiringan opini yang menganggu stabilitas daerah.

Menurut Pentury, Bupati lupa dengan kata-katanya yang keluar dari mulutnya kepada Camat dan Penjabat desa kairatu yang berbunyi begini, hai camat dan pejabat kepala desa kalian ini perpanjangan dari bupati jadi hari ini, jam ini dan detik ini saya perintahkan untuk membongkar dan menutup posko ini yang ada dijalur jalan trans seram ini.

Sesunguhnya bapak bupati lupa dengan laju perkembangan teknologi digital yang begini cepat, sehingga segala sesuatu yang dilakukan entah oleh pemerintah, swasta, organisasi dan perorangan, begitu cepat dapat di rekam dan dipublikasikan ke media sosial, yang dapat dinikmati oleh publik.

Jadi sesunguhnya kami tidak ingin untuk berbalas pantun dengan bapak bupati, cuma ini soal fakta kebenaran.

jadi kami sarankan sebaiknya buat bapak bupati kita duduk semeja dengan masyarakat kairatu lalu kita sandingkan bukti visual, sehingga publik bisa menilai disini siapa yang benar dan siapa yang salah !!! ini pikiran saya untuk mencari solusi yang aman, “Pungkas pentury, Itu aja repot. Menurut pentury, tidak susahlah seorang bupati mau turun ditengah-tengah masyarakatnya untuk saling memaafkan satu dengan yang lain, ini baru namanya sikap yang satria dan sejati, penuh bijaksana. Ini juga bagian dari janji Forkopimda buat masyarakat kairatu pada saat turun menemui para warga yang berdemonstrasi pada hari kamis 15/5/2020, “Ungkap Pentury. (**)

Pewarta : Fredy Pentury

Pos terkait