SBB. MX com. Menjelang HUT Gereja Protestan Maluku ke 84 Tahun. Media ini, Berkunjung ke Kantor Klasis Kairatu mewancarai Ketua Klasis GPM Kairatu Pdt Z. J. Sahertian S.Si Soal HUT Gereja Protestan Maluku di Usia ke 84 Tahun. Kamis (5/9).
Dirinya yang dikonfirmasi mengatakan bahwa, selaku Pimpinan Gereja Protestan Maluku yang ada di Klasis Kairatu, mengajak umat sekalian untuk selalu dan tetap bersyukur, karena GPM telah memasuki usia yang ke 84 tahun, bukan usia yang muda lagi. Dari tema, yang diturunkan oleh Badan Pekerja Harian Sinode yaitu Gereja yang bersyukur dengan membaharui diri, ini merupakan pesan iman teologis yang mesti kita maknai selaku orang-orang percaya kepada Yesus Kristus selaku Kepala Gereja telah menyelamatkan kita umat GPM selama 84 tahun, ini usia yang panjang dan oleh karena itu kita harus melakukan perubahan-perubahan, baik selaku Pendeta, Majelis Jemaat, Koordinator unit.
Lanjutnya, Hal ini yang mesti kita lakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban Iman kepada umat. Yang berikut, kita telah banyak mengalami dinamika dalam mengembangkan tugas-tugas pelayanan, namun patut kita syukuri dengan berbagai dinamika yang terjadi, secara kelembagaan organisasi kita telah di berikan hikmat dan sukacita untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang di hadapi. Dan Gereja Protestan Maluku menyatakan sikap sebagai gereja yang mandiri, ini makna filosofi yang bisa saya sampaikan bagi seluruh umat GPM yang ada di Klasis Kairatu.
Tambahnya, Gereja Protestan Maluku selaku institusi organisasi dalam mengembangkan pola pelayanan tetap mengaju pada pola induk pelayanan (PIP) dan rencana induk pelayanan, dan di jemaat-jemaat kita mempunyai yang namanya rencana strategis jemaat yang dibilang renstra. Sistem atau pola induk pelayanan yang dijalankan ini merupakan baidesain atau skenario untuk bisa menyelesaikan berbagai persoalan di jemaat- jemaat. Misalnya persoalan ekonomi, persoalan kerusakan lingkungan, persoalan kesehatan dan persoalan pendidikan. “Di bidang kesehatan kita bersinergi dengan dinas kesehatan untuk menyiapkan ibu yang terlatih di pos yandu dan lansia. Pembangunan rumah layak huni yang mendapat subsidi dari jemaat. Pendidikan Yayasan Sitanala dan bantuan dana segar untuk Universitas Indonesia. Dibidang pertanian, membuat kebun-kebun jemaat. Dibidang lingkungan hidup, mengajak umat untuk tidak merusak sumber-sumber air bersih, dan melakukan penanaman ulang, baik itu di hutan maupun di tepi pantai. Penanaman atau penghijauan ini, lebih banyak melibatkan Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) dan Wadah pelayanan laki – laki GPM”,”jelasnya.
Selanjutnya, Dibidang politik kita mengedukasi umat untuk tidak golput tetapi mengunakan hak politiknya selaku warga negara yang baik untuk senantiasa mengunakan hak konstitusinya secara tertangungjawab. inilah aksi nyata GPM dalam kehidupan bergereja maupun bermasyarakat. Jadi rasanya, Gereja Protestan Maluku telah memberikan kontribusi yang positif bagi umat di Maluku,”Ungkapnya.
Harapan, Diusia yang ke 84 tahun ini saya menghimbau untuk kita tetap menjaga hubungan dan kerja sama yang baik dengan dedominasi gereja – gereja tetangga dan saudara-saudara kita umat muslim. “Biar kerukunan dan damai tetap terpancar di negeri ini”, Karena kita masyarakat yang plural di bawah Bhineka Tunggal Ika, demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”tutupnya. (EP)