Ambon, MX. Com. Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. M.J.Saptenno, SH., M.Hum membuka Webinar yang diselenggarakan Archipelago Solidarity Foundation bekerja sama dengan Universitas Pattimura mengangkat topik “Shell Hengkang, Mau Kemana Pengelolaan Blok Masela?”.
Webinar ini menjadi diskusi yang manarik yang diikuti dari berbagai elemen dan kalangan Masyarakat, Pemuda, Mahasiswa, Akademisi, Aktivis, Birokrat, Pengusaha, Tokoh Masyarakat, yang tersebar di berbagai Daerah dan sejumlah Negara. Selasa, (11/08/2020).
Webinar ini sengaja mengangkat tema tersebut guna lebih mendalami, mengeksplorasi dampak yang muncul akibat hengkangnya Shell dari Blok Masela. Misalnya, siapa yang berpotensi menggantikan Shell? Bagaimana kelanjutan Blok Masela? Apakah Shell serius di Blok Masela? Apakah Shell serius mundur atau sekadar mengancam? Kalaupun Blok Masela dilanjutkan, tentu pembagian keuntungan antara pemerintah dan pengelola mudah dihitung, tapi bagaimana dengan rakyat Maluku? Apakah gas dikeruk untuk dikirim ke luar negeri, kemudian kita membeli produk dari gas? Ataukah pengelolaan gas (industri) harus dibangun di Maluku, agar mengangkat ekonomi Maluku dan kawasan timur?
Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah,
- Membahas mengenai dampak rencana Shell mundur dari Blok Masela,
- Membahas pihak yang berpotensi menggantikan Shell di Blok Masela,
- Membahas posisi Shell, sekadar mengancam atau serius mundur dari Blok Masela,
- Membahas peluang dan tantangan pengelolaan Blok Masela,
- 5.Membahas meneguhkan pengelolaan sumber daya alam sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,
- Membahas pengalaman Blok Migas lainnya agar tidak terulang di Blok Masela.
- Membahas pengembangan industri turunan Migas Blok Masela.
Peran Universitas Pattimura sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Maluku dapat memberikan masukan maupun sumbangsih pikiran yang dapat di kaji dari sisi akademik terkait dengan pengelolaan Blok masala ke depannya, yang nantinya akan membawa dampak yang baik bagi masyarakat Maluku.
Kegiatan ini menghadirkan enam narasumber yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing yakni : Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina (Direktur Archipelago Solidarity Foundation) “Amanat Konstitusi: Blok Masela Sebesar-besarnya untuk Kemakmuran Rakyat”., Dr. Jeffrey Malaiholo FGS FAusIMM (Direktur Utama beberapa perusahaan tambang di Inggris, Australia dan Kanada, aktif di Pasar Bursa International) “Blok Masela: Participating Interest (PI) 10 Persen dan Pemberdayaan Masyarakat”., Ir. Yoga Pratomo Suprapto (Mantan CEO LNG PT Badak/CEO & Founder PT. Rinder Energia) “Hengkangnya Shell dan Kontroversi LNG Laut/Darat Masela”., Ir. Haposan Napitupulu, MSc; PhD (Praktisi Migas/Mantan Deputi SKK Migas) “Potensi Industri Turunan Blok Migas Masela”., Dr. Ridwan Nyak Baik (Pengamat Migas/Mantan Corporate & Strategic Communication Specialist di PT. Pertamina) “Sikap Shell dari Perspektif Komunikasi Korporat”, Dr. Paulus Koritelu (Sosiolog Universitas Pattimura Ambon) “Blok Masela: Pendekatan Lokal dalam Kepentingan Pembangunan Maluku”.
Webinar ini diharapkan memberikan gambaran mengenai komplikasi yang berpotensi muncul baik bagi pemerintah, pengelola, dan rakyat Maluku. (**)